Indonesia Sepakati Kerja Sama Ketersediaan 40 Juta Dosis Vaksin Corona COVID-19

Indonesia menyepakati komitmen ketersediaan supply bulk vaksin Virus Corona COVID-19 hingga 40 juta dosis mulai November 2020 hingga Maret 2021.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 20 Agu 2020, 21:15 WIB
Diterbitkan 20 Agu 2020, 20:48 WIB
Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Erick Thohir
Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Erick Thohir bersama dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengadakan pertemuan bilateral dengan State Councilor dan Menteri Luar Negeri Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Wang Yi di Sanya, Hainan, China, Kamis (20/8/2020).

Liputan6.com, Sanya - Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi didampingi Ketua Pelaksana Komite Penanganan Corona COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional sekaligus Menteri BUMN Erick Tohir baru saja melakukan pertemuan bilateral dengan State Councillor atau Menlu Wang Yi hari ini tanggal 20 Agustus 2020 di Sanya, Hainan.

Menlu Retno Marsudi menyampaikan bahwa pertemuan ini merupakan tindak lajut dari pertemuan virtual yang dilakukan bersama State Menlu Wang Yi pada akhir Juli 2020.

"Kami berdua juga diutus Presiden untuk menindaklanjuti beberapa kerjasama bilateral, termasuk kerjasama di bidang vaksin dan kerjasama ekonomi lainnya ke dua negara sekaligus, yaitu ke RRT yang sedang kita lakukan, dan UAE," ujar Retno Marsudi dalam press conference yang dilakukan secara virtual, Kamis (20/8/2020).

Ada sejumlah hal yang dibahas dalam pertemuan tersebut. Salah satunya pembicaraan mengenai Kerjasama di bidang vaksin.

"Dalam pertemuan tadi, Indonesia menyampaikan mengenai pentingnya jumlah vaksin Corona COVID-19 yang memadai, tepat waktu, aman, dan dengan harga yang terjangkau."

"Indonesia melihat adanya komitmen kuat dari sejumlah industri farmasi China untuk melakukan kerjasama vaksin dengan Indonesia, dan kami juga melihat komitmen Pemerintah RRT untuk mendukung kerjasama tersebut."

Selain bertemu dengan Menlu Wang Yi, Menlu Retno dan Menteri BUMN juga melakukan pertemuan dengan industri Farmasi yaitu dengan Sinovac, Sinopharm dan CanSino serta dengan China Railway.

"Dengan Sinovac, kami berdua menyaksikan penandatangan perjanjian antara BioFarma dan Sinovac untuk memperkuat kerjasama vaksin," jelas Menlu Retno.

Ada 2 dokumen yang ditandatangani antara Sinovac dan BioFarma. Yang pertama adalah Preliminary Agreement of Purchase and Supply of Bulk Product of COVID-19 Vaccine, yang menyepakati komitmen ketersediaan supply bulk vaksin hingga 40 juta dosis vaksin Corona COVID-19mulai November 2020 hingga Maret 2021.

"Dokumen yang kedua, yang ditandatangani oleh Sinovac dan BioFarma adalah MoU untuk komitmen Kapasitas Bulk Vaccine 2021, dimana Sinovac akan memberikan prioritas kepada Biofarma untuk supply bulk vaksin setelah Maret 2021 hingga akhir tahun 2021. Ini adalah kerja sama yang cukup panjang antara Bio Farma dan Sinovac."

 

Simak video berikut ini:

Vaksin Merah Putih

Ketika Warga Kali Pasir Perangi Virus Corona dengan Pesan Mural
Seorang anak kenakan masker dengan latar belakang mural Indonesia Bisa Stop Corona di Lapangan Bulutangkis, Kampung Kali Pasir, Jakarta, Selasa (7/4/2020). Pesan mural mengajak warga untuk memutus rantai penyebaran Corona Covid-19 dengan diam di rumah. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Di saat yang sama, Retno Marsudi dan Erick Tohir jugamelakukan pembicaraan penjajagan kerjasama vaksin dengan industri farmasi lain di China, antara lain dengan Sinopharm dan CanSino.

"Sebagai informasi juga bahwa komunikasi seperti ini terus kita lakukan dengan beberapa pihak lainnya juga, di luar China dengan pemikiran untuk memperoleh hasil yang lebih baik, di tengah kompetisi yang sangat ketat di antara negara-negara dunia."

"Saya perlu tekankan lagi bahwa secara simultan, pengembangan vaksin mandiri yaitu vaksin merah putih juga terus dikembangkan untuk tujuan jangka panjang kemandirian vaksin nasional."

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya