Liputan6.com, Jakarta Ada banyak makna di balik nama sebuah kota. Ada yang awalnya hanya diberi nama sementara dengan dikaitkan sesuatu yang khas di daerah itu, tapi ada juga yang berubah agak cepat untuk memperoleh makna yang lebih signifikan.
Biasanya, nama-nama suatu tempat diberi menurut nama sungai yang berada di kota itu, seperti dari negeri asalnya dan hanya menambahkan kata "Baru" di awal.
Lalu, ada juga tempat-tempat yang dinamai menurut orang yang mungkin dulunya menemukan tanah atau mendirikan kota, atau orang penting, atau individu yang berjasa dalam kehidupan masyarakatnya. Karena beberapa kota yang dinamai menurut nama seseorang yang berjasa terlihat berkembang pesat seiring dengan perubahan kepercayaan dan budayanya, contohnya Leningrad yang berubah menjadi St. Petersburg.
Advertisement
Namun satu yang pasti, nama kota mewakili karakteristik kota tersebut yang signifikan. Berikut nama-nama kota yang terinspirasi dari nama orang yang berjasa yang dikutip dari worldatlas.com, Jumat (21/8/2020):
Saksikan Vidio Pilihan Berikut Ini:
1. Alexandria, Mesir
Alexandria diketahui mengambil nama dari Alexander, seorang pria yang berasal dari Makedonia yang menaklukkan sebagian Asia dan India, Yunani, Persia, dan Mesir. Alexandria juga dikenal sebagai salah satu jenderal ambisius terhebat dalam sejarah yang sangat cinta pada membaca dan musik.
Diajarkan oleh Aristoteles di masa remajanya, ia juga mengembangkan keingintahunnya pada sains, yang diaplikasikan ke dalam dirinya dengan merekrut tentara berlatar belakang botani dan kedokteran yang ditugaskan untuk menjelajahi dan menganalisis tanah yang ia taklukkan.
Dipimpin secara bebas oleh Persia setelah jatuhnya Kekaisaran Mesir pada abad ke-7, orang Mesir melihat Aleksander sebagai pembebas rakyat mesir karena keberhasilannya mengambil kendali atas tanah itu. Hal itu membuat masyarakat mesir menyebutnya sebagai "penguasa alam semesta" dan keturunan Dewa Mesir, Amun.
Setelah ia mendirikan ibu kota Yunani baru, Alexandria, di pantai Mediterania di muara Sungai Nil, ia pu. pindah ke Persia dan tidak pernah lagi kembali ke Mesir lagi dan meninggalkan tanggung jawabnya pada pemerintah Yunani.
Advertisement
2. Bucharest, Rumania
Meskipun Bukares adalah kota yang relatif baru menurut Eropa, namun terdapat bukti arkeologis bahwa ada sekelompok pemukiman di daerah tersebut yang sudah berusia 150.000 tahun. Kota Bucharest Lertama kali dinamai Benteng Bucuresti pada tahun 1459 oleh para sarjana yang menggambarkan bagaimana Pangeran Vlad III membangun benteng untuk mempertahankan kota dari Turki.
Yang cukup menarik, nama Bucharest sendiri terinspirasi dari nama Bucur, seorang gembala legendaris, yang memiliki "kegembiraan". Ia diketahui selali menggambarkan perasaannya kepada orang-orang dengan memainkan serulingnya sambil membimbing domba-dombanya ke padang rumput, atau menuruni bukit setelah berminggu-minggu dari merumput.
Hingga saat ini, pusat kota Walachia, yang disebut sekarang Rumania, dikenal sebagai Dambovita karena terletak di tepi Sungai Dambovita, yang akhirnya mengalir ke Danube. Pengaruh sang gembala legendaris cukup kuat untuk membuat kota tersebut mempertahankan namanya setelah menjadi ibu kota Walachia pada tahun 1659.
3. Kyiv, Ukraina
Sejarah pertama yang dipelajari oleh para sarjana Ukraina sejak kecil, adalah bahwa ibu kota mereka didirikan oleh tiga bersaudara, Kyi, Shchek dan Khoryv, dan saudara perempuan mereka Lybid. Legenda tersebut juga menggambarkan Kyi sebagai Pangeran Poliania.
Bukti arkeologis menunjukkan bahwa pada abad ke-6, sebenarnya terdapat pemukiman kuno di daerah ini. Meskipun Kyi mungkin adalah merupakn manusia, namun banyak yang percaya bahwa dia merupakan seorang knyaz (seorang pangeran) di suku Slavia Timur di Polandia, yang tinggal di kedua tepi Sungai Dnieper pada abad ke-6 hingga ke-9.
Beberapa bagian dari kota kyiv pun memiliki nama dari saudara kandung Kyiv, seperti Lybid yanv merupakan sungai kecil yang mengalir melalui tepi kanan kota, Lybidska Square, stasiun metro Lybidska, dan Lybid Hotel dekat stasiun kereta api pusat.
Advertisement
4. Rostov-on-Don, Rusia
Secara historis dan sampai hari ini, kota Kyiv adalah kota yang penting bagi perekonomian Rusia sebagai pusat perdagangan utama. Didirikan pada tahun 1749, dulunya kota Kyiv adalah pos Temernika untuk bea cukai di Sungai Don.
Sementara itu, pada 1651, di salah satu wilayah Rostov-on-Don, lahir seorang laki-laki bernama Danilo Tuptalo dalam keluarga letnan, yang mengambil dibaptis pada usia 17 tahun kemudia diberi nama baptis Dimitry (mengambil nama Santo Demetrius dari Tesalonika) di Biara St. Cyril. Dia belajar sejumlah bahasa dan memiliki bakat pemberian Tuhan lainnya yang luar biasa yang dia gunakan untuk melakukan kebaikan bagi orang-orang di daerahnya serta berkhotbah dan menarik pendengar di banyak biara.
Setelah dipercayakan oleh Petro Mogyla untuk menghasilkan buku Lives of the Saints, dia juga dipanggil oleh Peter the Great untuk pindah ke Siberia. Meskipun kesehatannya yang buruk yang tidak memungkinkannya untuk bepergian jauh dan hidup dalam cuaca dingin, dia, sangat percaya bahwa "seseorang yang diberi banyak, maka banyak yang akan diminta". Dia pun pindah ke kota pelabuhan Rusia, menaikkan pangkatnya sebagai Metropolitan wilayah Rostov dan selalu menjadi orang yang penuh kasih sayang tanpa akhir.
Dikenal sebagai Demetrius dari Rostov, dia membangun sekolah di mana dia sering mengajar, dan memberikan apa yang dimilikinyakepada orang lain sehingga ia tidak meninggalkan apa pun untuk dirinya sendiri hingga saat kematiannya kecuali kitab suci, khotbah, dan himne liturgi, serta koleksi yang diterbitkan. Semua Ortodoksi berterima kasih kepadanya hingga hari ini. Karena itu untuk mengenang kehidupan dan pengabdiannya, kota yang saat ini terletak di jalan utama, rel, dan jalur pengangkut minyak dan gas, memperoleh nama baru: Rostov-on-Don.
5. Vancouver, Kanada
Jauh sebelum menjadi pemukiman kecil yang disebut Granville, wilayah yang saat ini disebut Vancouver dihuni bangsa-bangsa kuno seperti Squamish, Tsleil-Waututh, Musqueam (Xw'muthk'i'um), Tsawwassen, Coquitlam (Kwayhquitlam), Katzie dan Semiahmoo First.
Tumpuan hidup mereka yang relatif tinggi di daerah tersebut disebabkan oleh hutan yang subur yang cocok untuk berteduh dan penuh dengan satwa liar untuk berburu, lokasi pantai dengan akses mudah untuk menangkap ikan besar, dan iklim yang tenang dengan pegunungan menyembunyikan daerah tersebut dari hembusan angin.
Dari tahun 1791 hingga 1795, seorang navigator laut Angkatan Laut Kerajaan, George Vancouver, menyelesaikan salah satu prestasi survei paling detail dalam sejarah melalui air, termasuk San-Francisco hingga British Columbia, menjelajahi pantai dan bernegosiasi dengan orang Spanyol yang mendarat untuk mengambil kendali.
Meninggalkan catatan kartografinya setelah kematiannya pada tahun 1798, ia juga menulis: "Untuk menggambarkan keindahan wilayah ini pada suatu kesempatan di masa depan menjadi tugas yang sangat berkesan bagi pena seorang terampil. Ketenangan iklim, banyaknya pemandangan, dan kesuburan yang berlimpah yang dihasilkan oleh alam tanpa bantuan apapun, hanya perlu diperkaya oleh manusia dengan desa, rumah besar, pondok, dan bangunan lainnya. "
Pada tahun 1827, Perusahaan Teluk Hudson mendirikan Benteng Langley di daerah tersebut, dan ketenaran emas pada tahun 1858 membuat segerombolan pemukim Eropa baru dan orang-orang dari seberang perbatasan pun tertarik. Faktanya adalah presiden American Pacific Railway, William Van Horne, yang ternyata menyarankan untuk mengubah nama menjadi Vancouver.
Reporter: Vitaloca CIndrauli Sitompul
Advertisement