Liputan6.com, Tokyo - Kita semua bisa setuju, bahwa berteriak ketakutan adalah ciri khas ketika memasuki rumah hantu yang menakutkan.Â
Saat pandemi COVID-19, di mana semua orang dianjurkan untuk melakukan jaga jarak sosial, sebuah perusahaan Jepang membuat terobosan unik perihal rumah hantu. Meski menakutkan, namun tetap menerapkan protokol keamanan kesehatan.
Kowagarasetai, perusahaan Jepang yang membuat rumah hantu tersebut mengatakan bahwa konsep rumah hantu drive-in itu sangat unik dan langka.Â
Advertisement
Seperti yang dikutip dari CNN, Rabu, (26/8/2020), Kenta Iwana, pendiri perusahaan Kowagarasetai mengatakan bahwa akibat pandemi ini tidak aman untuk pergi ke rumah hantu tradisional. Karena di rumah hantu tradisional di mana orang-orang berteriak pada ruangan yang sempit.
"Ketika saya membaca bahwa teater drive-through sedang populer, itu adalah momen yang pas buat saya."Â
Terjebak dalam Garasi Penuh Zombie
Rumah hantu drive-in itu terletak di downtown Tokyo. Pengunjung dapat merasakan pengalaman penuh di ruangan stimulasi serangan zombie.Â
Pengunjung harus membayar $75 atau sekitar Rp 1,1 juta untuk satu mobil, namun bila Anda termasuk orang-orang Tokyo yang tidak memiliki mobil, maka kalian dapat menyewa mobil dengan $85 berkisar Rp 1,2 juta.Â
Karena Anda hanya duduk di dalam mobil, surat izin mengemudi tidak dibutuhkan.
Pengunjung harus mematikan mesin dan saat itu garasi akan menutup dan mencapai kegelapan.Â
Pengunjung juga akan diberikan sepasang speaker bluetooth yang disertai cerita yang mencekam.
"Pada bagian ini, akan muncul cerita legenda hantu yang menyerang manusia. Anda harus menyalakan klakson tiga kali untuk mendengar lebih," kata speaker itu dalam Bahasa Jepang.Â
Selama 17 menit ke depan, akan ada zombie, dan hantu berlumuran darah yang akan muncul di jendela dan menggoyangkan mobil.Â
Â
Advertisement
Mobil akan Dibersihkan oleh Hantu
Setelah Tokyo diserang oleh gelombang baru COVID-19, perusahaan memastikan bahwa keamanan untuk melindungi para pemain hantu dan juga pengunjung. Mobil akan dibersihkan dengan alkohol setelah rumah hantu selesai untuk meminimalisir risiko untuk para pemain hantu.Â
Untuk mobil yang dipinjamkan akan ditutupi dengan plastik dan diganti setiap pergantian pengunjung.Â
Setelah mobil dibersihkan dari darah buatan, dan potensial virus dari tangan para hantu, ada peringatan dari pihak rumah hantu yang mengatakan "Kami tidak bisa membersihkan semua bekas darah, namun itu cukup bersih".
Untuk darah yang lebih banyak, pengunjung dapat membayar $9 sekitar Rp 132 ribu.Â
Musim panas di Jepang biasanya adalah musim terbaik di Jepang untuk menceritakan kisah hantu. Ini sangat populer untuk mendinginkan malam yang panas. Iwana mengatakan bahwa film dan gim horor juga memiliki tempat khusus dalam hidupnya.Â
"Orang tua saya mengizinkan saya meminjam film horor, dan bermain gim "Bioharzar" (Resident Evil 7) ketika saya berusia tiga tahun," kata Iwana.Â
"Bagi saya, hantu adalah pokemon," ujarnya.
Iwana keluar dari universitas enam tahun lalu dan mewujudkan hasratnya menjadi seorang pebisnis, dan menawarkan pementasan rumah hantu serta menciptakan suasana horor yang dipesan lebih dahulu -- termasuk taman hiburan, arcade, dan rumah pribadi.
Didirikan pada Hari Halloween tahun 2018, Kowagarasetai secara kasar diterjemahkan menjadi "Pasukan Penakut" dalam bahasa Jepang.
Dengan semua pengendalian diri yang meresap dalam masyarakat karena COVID-19, dia ingin menunjukkan bahwa tidak mengapa untuk bersenang-senang.
Pengalaman rumah hantu drive-in dimulai sebagai atraksi khusus musim panas pada bulan Juli, dengan tiket terjual habis pada hari mereka mulai menjual tiket. "Sekarang, ada daftar tunggu lebih dari 1.000 orang," kata Iwana.
Mengingat popularitasnya yang luar biasa, dia mengatakan mereka membuka kembali situs itu ketika suhu dingin, karena Agustus terlalu panas untuk menjalankan drive-in berhantu.
Reporter: Yohana Belinda