Kasus COVID-19 di Pakistan Turun, Pakar Kesehatan Tak Temukan Penjelasan Konkret

Turunnya kasus infeksi Virus Corona COVID-19 di Pakistan memunculkan kebingungan oleh para ahli kesehatan setempat.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 02 Sep 2020, 18:00 WIB
Diterbitkan 02 Sep 2020, 18:00 WIB
FOTO: Jelang Idul Fitri, Warga Pakistan Ramaikan Pasar
Kemacetan kendaraan di Raja Bazar jelang Hari Raya Idul Fitri, Rawalpindi, Pakistan, Selasa (19/5/2020). Raja Bazar terpantau ramai setelah pemerintah Pakistan melonggarkan lockdown karena pandemi virus corona COVID-19. (Farooq NAEEM/AFP)

Liputan6.com, Islamabad- Enam bulan setelah Virus Corona COVID-19 melanda Pakistan, kasus infeksi di negara tersebut mulai menurun.

Hal tersebut membuat para ahli kesehatan setempat bingung, namun meredam kekhawatiran di daerah perkotaan yang padat.

Menyusul lonjakan awal, jumlah infeksi dalam beberapa pekan terakhir telah banyak menurun, dengan kematian akibat COVID-19 mencapai satu digit setiap harinya, sementara India menghitung ratusan kematian dalam sehari, seperti dikutip dari AFP, Rabu (2/9/2020).

Pakistan memiliki sejarah panjang tentang kegagalan menangani menangani penyakit menular yang tidak terhitung jumlah. 

Penyakit-penyakit itu di antaranya seperti polio, tuberkulosis dan hepatitis. Sementara pemerintah telah menghadapi kekurangan dana untuk sektor perawatan kesehatan selama beberapa dekade.

Selain itu, banyak warga di Pakistan yang tinggal di rumah-rumah multi-generasi yang atau gedung apartemen yang padat. Kendati demikian, hal itu membuat penyebaran Virus Corona COVID-19 berisiko terjadi.

Seorang dokter di Rumah Sakit Pelayanan di kota timur Lahore, Salman Haseeb, mengatakan "Tidak ada yang bisa menjelaskan penurunan ini. Kami tidak memiliki penjelasan konkret".

Saksikan Video Berikut Ini:


Tujuh Persen populasi Lahore Terpapar COVID-19

FOTO: Pakistan Kurangi Pembatasan Terkait COVID-19
Pengunjung menonton film di bioskop Peshawar, Pakistan, Senin (10/8/2020). Pakistan mengurangi pembatasan terkait COVID-19 menyusul tingkat kasus harian tetap di bawah 1.000 selama lebih dari empat minggu. (AP Photo/Muhammad Sajjad)

Banyak hipotesis diajukan oleh orang-orang Pakistan, tentang kemampuan negara mereka untuk mengatasi pandemi, mulai dari populasi kalangan muda dan iklim yang panas dan lembab hingga klaim kekebalan alami yang belum terbukti.

Di Pakistan, batasan usia mediannya hanya 22 tahun dan Virus Corona COVID-19 diketahui berdampak tidak proporsional pada orang yang lebih tua dengan komplikasi kesehatan sebelumnya.

Sementara dalam perbandingan, Italia, dengan usia rata-rata 46,5 tahun, telah mencatat lebih dari 35.000 kematian, sementara jumlah korban resmi Pakistan hanya tercatat sekitar 6.300 jiwa.

Pakistan telah mengkonfirmasi lebih dari 295.000 infeksi COVID-19 hingga saat ini, dan mencatat beberapa ratus kasus baru dalam sehari.

Menurut para pengamat, dengan pengujian yang terbatas, jumlah kasus secara total yang sebenarnya kemungkinan besar jauh lebih tinggi.

Sebanyak tujuh persen populasi kota telah terpapar virus, berdasarkan satu latihan pengujian di Lahore.

Tetapi tren penurunan pun terdukung dari bukti anekdot yang didapatkan dari rumah sakit di seluruh Pakistan.

Sementara mulanya fasilitas perawatan kesehatan dibanjiri, dokter di seluruh Pakistan mengatakan kepada AFP bahwa mereka kini tidak lagi melihat layanan darurat terkait Virus Corona COVID-19.

Seorang dokter di rumah sakit Nishtar di pusat kota Multan, Khizer Hayat, mengatakan, "Terlepas dari alasannya, hal baiknya adalah gelombang pertama virus hampir berakhir di Pakistan".

"Situasinya sekarang terkendali dan jumlah kasus Virus Corona menurun, bangsal-bangsal pun mulai kosong. Sulit untuk mengetahui alasannya," terangnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya