Liputan6.com, Wellington- Selandia Baru telah melaporkan kematian pertama akibat Virus Corona COVID-19 setelah lebih dari tiga bulan terakhir tanpa kasus meninggal dunia. Kematian karena COVID-19 itu dialami seorang pria berusia 50 tahun.
Dikutip dari AFP, pria tersebut merupakan bagian dari klaster infeksi gelombang kedua yang muncul di Auckland pada Agustus 2020, menurut pejabat Departemen Kesehatan Selandia Baru.Â
Baca Juga
Ia meninggal dunia di Rumah Sakit Middlemore Auckland pada Jumat (4/8/2020) sore waktu setempat, menjadikan jumlah kematian akibat Virus Corona COVID-19 di Selandia Baru menjadi 23 orang, dengan kematian terakhir yang terjadi pada 24 Mei 2020.
Advertisement
Tak hanya itu, pria tersebut juga menjadi orang yang termuda yang meninggal akibat COVID-19 di Selandia Baru. Namun, otoritas kesehatan tidak mengatakan apabila ia memiliki kondisi kesehatan yang sudah ada sebelum kematiannya.
"Saya menyadari kecemasan yang mungkin dirasakan warga Selandia Baru tentang kabar hari ini, baik di masyrakat lebih luas dan juga bagi keluarga dan whanau (kerabat) yang berduka atas kematian ini," ujar Direktur Jenderal Departemen Kesehatan Selandia Baru, Ashley Bloomfield dalam pernyataannya.
"Pikiran kami bersama keluarga dan komunitasnya pada saat berduka ini," tutur Bloomfield.
Saksikan Video Berikut Ini:
Sekilas Kronologi Kemunculan Kasus Baru di Selandia Baru
Mulanya, kasus baru di Auckland muncul pada bulan Agustus 2020 ketika Selandia Baru belum mencatat adanya infeksi Virus Corona COVID-19 selama 102 hari.
Kasus infeksi baru yang muncul tersebut mulanya dialami oleh empat orang anggota keluarga.
Sejak saat itu, kasus COVID-19 bertambah menjadi 152 orang, termasuk tiga infeksi baru yang tercatat pada Jumat (4/9).
"Kami selalu mengetahui bahwa kematian yang bertambah terkait COVID-19 kemungkinan akan terjadi," terang Bloomfield.
Bloomfield juga mengatakan, "Berita hari ini memperkuat pentingnya kewaspadaan kita bersama terhadap COVID-19, mengingat konsekuensi yang sangat serius yang dapat dibawa oleh virus itu."
Advertisement