Liputan6.com, Mississippi - Dua pemburu dilaporkan berhasil menangkap seekor buaya besar. Buaya itu seperti penghuni Jurassic Park, dan ditangkap ketika keluar dari rawa Mississippi.
"Kubilang, kita memiliki dinosaurus, makhluk ini sangat besar!" kata John Ladner.
Ladner dan temannya, Derek Stiglet, sebenarnya ingin mengejar buaya sepanjang tujuh kaki, namun tidak menyangka mereka malah menemukan sesuatu yang lebih besar, seekor aligator. Keduanya bahkan mengendarai perahu sepanjang 4,2 meter milik Ladner karena berfikir akan muat untuk membawa buaya sepanjang tujuh kaki tersebut.
Advertisement
Namun, mereka kehilangan jejak buaya sepanjang 2,1 meter tersebut dan mulai mengejar sesuatu yang lain.
"Teman saya ada di depan perahu dan melihat ada mata buaya dan berteriak, 'Ada di sana!'. Pada saat kami mengaitkannya, kami mengira itu batang kayu karena dia tidak bergerak seperti yang dilakukan alligator pada umumnya,"Â jelas Ladner.
Melansir CNN, Senin (7/9/2020), ternyata, mereka menangkap spesies aligator raksasa bermata satu yang terkenal kejam di Sungai Yordan. Aligator itu memiliki berat 216,6 kg dan panjang 3,6 meter. Ladner pun segera memanggil seorang teman untuk datang dengan perahu yang lebih besar.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Tangkapan Terbesar dalam 15 Tahun Terakhir
Pada awalnya mereka mengira itu sudah mati karena tidak adanya pergerakan sedikit pun, sampai akhirnya ia mulai meronta-ronta dengan ekornya yang dikibaskan ke depan dan ke belakang. "Sepanjang waktu kami menunggu teman kami, kami hanya berdoa agar buaya tersebut tidak membalikkan perahu kami."
Setelah perahu tiba, butuh waktu tiga jam untuk memasukkan buaya ke dalam perahu. Ketika mereka berhasil membawa buaya ke tepian, mereka juga harus menggunakan traktor untuk memindahkannya.
Seorang polisi perburuan turun untuk melihat seberapa besar hasil tangkapannya dan diputuskan itu adalah salah satu tangkapan terbesar di Diamondhead, Mississippi dalam 15 tahun terakhir.
Ladner berkata bahwa hewan itu memiliki lebih dari 45,3 kg daging. "Itu adalah sekali seumur hidup, dan kami sangat bersyukur kami mendapatkannya," kata Ladner.
Â
Reporter: Vitaloca Cindrauli Sitompul
Advertisement