Liputan6.com, Saqqara - 13 peti mati yang belum dibuka ditemukan di dalam sumur sedalam hampir 40 kaki (12 meter), di Mesir. Diduga peti misterius itu berisi mumi manusia yang telah disegel di dalamnya selama lebih dari 2.500 tahun.
Melansir CNN, Jumat (11/9/2020), Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir mengatakan peti-peti tersebut ditemukan dalam keadaan bertumpuk dan terlihat terawat dengan sangat baik, Hal itu terlihat dari bagaiman detail desain dan warna asli peti tersebut masih terlihat jelas.
Arkeolog menemukannya di situs kuno Mesir, Saqqara, yang terletak sekitar 20 mil di selatan ibu kota Mesir, tempat landmark Step Pyramid berada. Peti itu diyakini sebagai yang hasil penemuan tertua di dunia yang diharapkan nantinya bisa membuat lebih banyak penemuan di tempat tersebut. .
Advertisement
Dalam sebuah posting Twitter, Khaled El-Enany, menteri pariwisata dan barang antik Mesir, mengatakan itu adalah "perasaan yang tak terlukiskan ketika Anda menyaksikan penemuan arkeologi baru."
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Ditemukan Seminggu Setelah Situs Pariwisata Dibuka
شعور لا يقارن كلما تشهد كشف اثري جديد،
— Khaled El-Enany (@KhaledElEnany6) September 6, 2020
انتظروا الاعلان عن كشف اثري جديد بسقارة، شكرا لزملائي بالوزارة.
An indescribable feeling when you witness a new archeological discovery.
Stay tuned for the announcement of a new discovery in Saqqara
Thank you to my colleagues in the ministry pic.twitter.com/RpgK6TmREo
Penemuan itu diketahui terjadi seminggu setelah negara itu membuka kembali situs arkeologi dan museumnya untuk pengunjung setelah penutupan total pada Maret akibat pandemi COVID-19.
Penemuan kuno terbaru mengikuti penemuan peti mati lainnya di Saqqara awal tahun ini. Pada bulan April, para arkeolog menemukan empat peti mati berisi mumi, bersamaan dengan lima sarkofagus batu kapur di lubang pemakaman.
Situs pariwisata memang sangat berpengaruh bagi perekonomian di Mesir, yang menerima lebih dari 13,6 juta pengunjung pada 2019. Hal ini menjadi alasan dipekerjakannyalebih dari satu juta di sektor ini.
Reporter: Vitaloca Cindrauli Sitompul
Advertisement