Siap-Siap Umrah, Arab Saudi Izinkan Orang Asing Masuk Negaranya Mulai 15 September

Kabar gembira. Arab Saudi mulai buka pintu bagi warga negara asing setelah berbulan-bulan membatasi perjalanan akibat COVID-19.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 14 Sep 2020, 23:29 WIB
Diterbitkan 14 Sep 2020, 11:13 WIB
Memanjatkan Doa di Hadapan Kakbah
Umat muslim mengelilingi Kakbah di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Senin (5/8/2019). Saat haji atau umrah, umat muslim akan berputar tujuh kali mengelilingi Kakbah berlawanan arah jarum jam. (AP Photo/Amr Nabil)

Liputan6.com, Riyadh - Kabar gembira datang dari Kerajaan Arab Saudi. Mulai Selasa 15 September 2020, warga internasional mulai diizinkan masuk ke negara tersebut.

Pelonggaran travel ini dilakukan secara bertahap. Pada tahap pertama, izin diberikan kepada warga negara-negara Teluk dan warga non-Saudi dengan surat izin iqama (residence permit).

Izin juga akan diberikan kepada pegawai pemerintah dan militer, pekerja kedutaan besar, serta orang yang butuh perawatan medis.

Dilaporkan Arab News, Senin (14/9/2020), bagi izin tahap pertama ini, warga negara-negara Teluk dan pemegang iqama yang ingin datang ke Arab Saudi harus menunjukan hasil tes COVID-19 yang negatif dalam 48 jam terakhir.

Baca juga: siapa saja yang boleh keluar-masuk Arab Saudi per 15 September 2020?

Warga Saudi yang terpisah dari keluarga di luar negeri kini dapat saling mengunjungi.

Kabar gembira lainnya adalah Kerajaan Arab Saudi akan melakukan izin Umrah secara bertahap. Belum ada konfirmasi mengenai pelaksanaan haji tahun depan.

Namun, ada kabar gembira lain. Kementerian Dalam Negeri Saudi berkata tahun depan warga internasional akan boleh masuk Arab Saudi. Ini berlaku usai 1 Januari 2021.

Kerajaan Arab Saudi akan mengumumkan tanggal pastinya pada Desember mendatang. Rencananya, perjalanan diizinkan baik itu jalur darat, laut, dan udara, namun Kementerian Kesehatan kemungkinan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Arab Saudi Ikut Uji Klinis Vaksin COVID-19

Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al Saud
Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al Saud. (Saudi Press Agency, via AP)

Raja Salman dari Arab Saudi tertarik dengan perkembangan vaksin Virus Corona (COVID-19) buatan Rusia. Raja Salman dan Presiden Rusia Vladimir Putin telah membahas vaksin tersebut dalam perbincangan telepon.

Dilaporkan Arab News, Selasa 8 September 2020, Rusia sedang bekerja dengan Arab Saudi untuk meregistrasi vaksin Sputnik-V. Kedua negara juga menyiapkan tes klinis berskala luas terhadap manusia.

Vaksin COVID-19 dari Rusia baru-baru ini mendapat tinjauan bagus dari jurnal sains The Lancet. Tak ada efek samping serius dari vaksin tersebut.

Kerajaan Arab Saudi juga telah berkomunikasi dengan Gamaleya Institute yang mengembangkan vaksin Sputnik-V. Arab Saudi akan menjadi satu dari lima negara tempat uji klinik Fase 3 vaksin ini.

Negara lain yang akan menguji klinis vaksin Rusia adalah Uni Emirat Arab dan Filipina. Vaksin ini tentunya juga akan diuji klinis di Rusia.

Arab Saudi sebelumnya juga telah bekerja sama dengan perusahaan CanSino asal China untuk mengembangkan vaksin.

Selain vaksin COVID-19, Raja Salman dan Presiden Putin membahas sektor energi dan pasar minyak dunia. Ajang G20 juga menjadi pembahasan.

G20 2020 akan diadakan di Riyadh pada awal Desember mendatang. Pemerintah Arab Saudi optimistis pertemuan tingkat tinggi itu terus berjalan meski ada pandemi COVID-19.

Infografis COVID-19

Infografis Tingkat Kematian Covid-19 di Indonesia Lampaui Dunia. (Liputan6.com/Abdillah
Infografis Tingkat Kematian Covid-19 di Indonesia Lampaui Dunia. (Liputan6.com/Abdillah
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya