Liputan6.com, Washington DC - Hasil jajak pendapat terbaru Presiden AS Donald Trump dilaporkan unggul di atas kandidat Partai Demokrat, Joe Biden.
Hal itu terkait dengan pendapat para pemilih tentang siapa yang paling cocok untuk menangani ekonomi AS yang bermasalah.
Baca Juga
Sementara itu, Biden memimpin enam atau tujuh poin di atas Trump dalam jajak pendapat publik nasional.
Advertisement
Dilansir VOA Indonesia, Jumat (18/9/2020), jajak pendapat CNN pada pertengahan Agustus 2020, menunjukkan bahwa 53 persen pemilih percaya pada Trump, sementara Biden hanya memperoleh 45 persen dalam survei pemilih.
Tetapi dalam dua pekan selanjutnya, jajak pendapat yang sama mendapati Trump yang unggul tipis 49 persen hingga 48 persen.
Hal serupa ditunjukkan dalam jajak pendapat lain.Â
Jajak pendapat CBS News dan Quinnipiac pada awal September 2020 menunjukkan bahwa Trump dan Biden mendekati secara virtual dalam keyakinan pemilih tentang kandidat yang akan lebih baik menangani ekonomi.
Menurut para analis, tidak ada alasan yang jelas terkait perubahan itu. Namun, beberapa kemungkinan dikaitkan dengan sikap Biden yang jauh lebih agresif menantang presiden dalam menangani dampak ekonomi di AS akibat pandemi Virus Corona COVID-19.
Saksikan Video Berikut Ini:
Tingkat Pengangguran
Sementara itu, Trump sesumbar dengan 8,4 persen tingkat pengangguran pada Agustus lalu yang dinilai "jauh lebih baik dari perkiraan" lalu turun dari 14,7 persen pada bulan April dan 10,2 persen pada Juli 2020. Namun, kesulitan ekonomi yang bersejarah tetap terjadi di AS, dengan sekitar 14 juta warga kehilangan pekerjaan mereka.Â
Calon Presiden dari Partai Republik AS tersebut, dalam pidato kampanye dan pesan bertuliskan huruf kapital, berturut-turut menghubungkan Biden dengan kebijakan politik paling radikal dari sayap kiri, dengan mengklaim bahwa kepemimpinan Biden akan membuat AS berada dalam "sosialisme" dan akan merusak perekonomian.
Advertisement