Liputan6.com, Jakarta- Indonesia telah menghadiri General Conference (GC) ke-64 Badan Tenaga Atom Internasional (International Atomic Energy Agency/IAEA) pada 21 September 2020 yang digelar di Wina, Austria.Â
Hadir secara virtual, Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi menyampaikan poin-poin penting yang ditekankan Indonesia dalam pertemuan tersebut.Â
Baca Juga
Dilansir Kemlu.go.id yang mengutip KBRI Wina, Selasa (22/9/2020), Menlu Retno menyatakan bahwa Indonesia meminta IAEA untuk tetap relevan sebagai organisasi yang membawa misi menjaga perdamaian dunia, sekaligus berkontribusi dalam upaya global menanggulangi pandemi Virus Corona COVID-19.
Advertisement
Dalam pernyataan nasionalnya, Menlu Retno juga menyampaikan tiga poin penting.
Dalam poin pertama, Menlu Retno mengatakan bahwa IAEA harus terus menjamin keamanan dan keselamatan nuklir global, termasuk beradaptasi dalam melakukan inspeksi di tengah keterbatasan mobilitas saat ini.
Sementara poin kedua, IAEA harus terus memberikan manfaat kepada negara anggota dengan pemanfaatan energi nuklir untuk tujuan damai, melalui program kerja sama teknis, kata Menlu Retno.
Menlu Retno kemudian melanjutkan bahwa Indonesia mendukung pemberian manfaat ini untuk memajukan negara berkembang dan Kerja Sama Selatan-Selatan. Indonesia juga mendukung inisiatif IAEA untuk memberantas sampah plastik.
Adapun poin ketiga, yang menyatakan bahwa Indonesia memberikan apresiasi atas bantuan IAEA kepada negara anggota selama pandemi, termasuk mendukung upaya IAEA mengembangkan mekanisme monitoring, deteksi, dan kontrol terhadap kemunculan zoonotic disease (penyakit yang ditularkan melalui perantaraan hewan, bakteri, dan/atau virus).
Â
Saksikan Video Berikut Ini:
Pertemuan yang Libatkan Para Menteri dari 60 Negara Lebih
Konferensi yang digelar oleh IAEA tersebut dihadiri oleh Wakil Tetap RI di Wina, Duta Besar Dr. Darmansjah Djumala, yang juga merupakan salah satu Vice President pertemuan itu.
Sementara persidangan yang dihadiri secara virtual dari Jakarta terdiri dari Kepala BATAN, Prof. Dr. Anhar Riza Antariksawan dan Kepala BAPETEN Prof. Dr. Jazi Eko Istiyanto, serta delegasi dari K/L terkait.Â
Digelar di tengah situasi pandemi COVID-19, pertemuan General Conference IAEA tahun ini dilaksanakan dengan memberlakukan pengaturan dan pembatasan, termasuk jumlah delegasi yang dibatasi dalam ruang pertemuan dan penyampaian pernyataan nasional yang dilakukan oleh para Menteri dari lebih dari 60 negara melalui video.
GC IAEA dijadwalkan mulai dari tanggal 21-25 September 2020.
Menurut Kemlu RI, GC merupakan Konferensi tahunan di Markas PBB Wina sejak tahun 1956 yang diselenggarakan bagi negara-negara anggota IAEA.Â
Konferensi tahunan tersebut diadakan untuk menentukan arah kebijakan IAEA dalam menjamin penggunaan energi dan teknologi nuklir semata-mata untuk tujuan damai.
Advertisement