Diduga Mutilasi Wanita Indonesia, Petani Durian di Malaysia Terancam Hukuman Mati

Seorang wanita Indonesia dilaporkan dibunuh di sebuah perkebunan durian di Taman Bertam Impian, Malaysia awal bulan ini.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 22 Sep 2020, 19:23 WIB
Diterbitkan 22 Sep 2020, 19:20 WIB
Ilustrasi Pembunuhan (iStock)
Ilustrasi Pembunuhan (iStock)

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Seorang petani didakwa di Pengadilan Magistrate di Malaysia atas kasus pembunuhan pacarnya yang berkewarganegaraan Indonesia, di sebuah perkebunan durian di Taman Bertam Impian pada awal September 2020.

Mengutip Bernama, Selasa (22/9/2020) Lo Kui Khiong, 54, mengangguk untuk menunjukkan dia memahami tuduhan itu setelah dibacakan kepadanya di hadapan Hakim Teoh Shu Yee.

Namun, tidak ada pembelaan yang dicatat karena kasus tersebut berada di bawah yurisdiksi Pengadilan Tinggi.

Pria yang beralamat di Sarawak itu didakwa membunuh Rohimah, 40 tahun, di sebuah rumah tak bernomor di perkebunan durian Lot 1136 Mukim Tanjung Minyak, Taman Bertam Impian pada pukul 12.30 pada 7 September 2020.

Ayah dua anak, yang menggunakan alat bantu jalan karena asam urat itu, didakwa berdasarkan Pasal 302 KUHP yang mengancam hukuman mati wajib jika terbukti bersalah.

Wakil jaksa penuntut umum Puteri Nor Nadia Mohamed Iqbal menuntut sementara terdakwa tidak hadir.

Pengadilan menetapkan 24 November untuk sidang lanjutan, menunggu laporan ahli kimia dan post-mortem korban.

Saksikan Juga Video Ini:

Diduga Memutilasi

20160206-Ilustrasi-Pembunuhan-iStockphoto
Ilustrasi Pembunuhan dengan Senjata Tajam (iStockphoto)

Mengutip The Star, penuntutan kasus ini mengikuti laporan yang diajukan oleh putra terdakwa di kantor polisi Tanjung Minyak, setelah ia menemukan bagian tubuh manusia yang terpotong-potong di dalam kantong plastik pada 7 September 2020 pukul 22.47.

Pelaku yang disebut sebagai petani durian itu diduga memutilasi kekasihnya yang berasal dari Indonesia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya