Jika Kalah Pemilu AS, Donald Trump Akui Tak Bakal Beri Jabatannya Secara Damai

Presiden Donald Trump mengakui bahwa ia tak akan menyerahkan jabatannya secara damai jika kalah Pilpres 2020.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 24 Sep 2020, 13:31 WIB
Diterbitkan 24 Sep 2020, 13:31 WIB
Donald Trump dan Kim Jong-Un Gagal Capai Kesepakatan
Presiden AS Donald Trump melambaikan tangan usai konferensi pers KTT AS-Korea Utara kedua di Hanoi, Vietnam (28/2). KTT nuklir antara Presiden AS Donald Trump dan Kim Jong Un di Hanoi berakhir tanpa kesepakatan. (AFP Photo/Saul Loeb)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden AS Donald Trump telah menolak untuk berkomitmen menyerahkan kekuasaannya secara damai, jika dia kalah dalam pemilihan umum November 2020 mendatang.

"Baiklah, kita harus melihat apa yang terjadi," kata presiden pada konferensi pers di Gedung Putih. "Kamu tahu itu."

Mengutip BBC, Kamis (24/9/2020), Trump juga mengatakan bahwa dia yakin hasil pemilu bisa berakhir di Mahkamah Agung AS, karena dia meragukan keakuratan hasil pemungutan suara lewat pos.

Saat Trump ditanya oleh seorang reporter apakah dia akan berkomitmen untuk melakukan transfer kekuasaan secara damai jika nanti hasilnya "menang, kalah atau seri" kepada Demokrat Joe Biden.

"Saya sangat mengeluh tentang surat suara," kata Trump, seorang Republikan. "Dan surat suara itu adalah bencana."

Ketika wartawan itu menjawab bahwa "orang-orang sedang melakukan kerusuhan", Trump menyela: "Singkirkan surat suara, dan Anda akan sangat damai - tidak akan ada transfer, hanya akan ada kelanjutan. "

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

Sempat Tolak Hasil Pemilu 2016

Presiden AS Donald Trump pidato di Sidang Umum PBB. Ia menyerang China dalam pidatonya.
Presiden AS Donald Trump pidato di Sidang Umum PBB. Ia menyerang China dalam pidatonya. Dok: Gedung Putih

Sebelumnya pada tahun 2016, Trump juga menolak untuk berkomitmen menerima hasil pemilu dalam kontesnya melawan kandidat Demokrat, Hillary Clinton, yang dia anggap sebagai serangan terhadap demokrasi Amerika.

Dia akhirnya dinyatakan sebagai pemenang, meskipun dia kehilangan suara populer sebanyak tiga juta suara, sebuah hasil yang masih meragukan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya