Sri Lanka Bakal Haramkan Penyembelihan Sapi

Penyembelihan sapi akan segera haram, dilarang di Sri Lanka.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Okt 2020, 07:02 WIB
Diterbitkan 01 Okt 2020, 07:02 WIB
KIN Luncurkan Varian Yoghurt Baru Berbahan Susu Sapi A2
Sapi Australia penghasil protein A2. (dok. KIN)

Liputan6.com, Kolombo - Penyembelihan sapi akan segera haram, dilarang di Sri Lanka, kata pemerintah pada Selasa (29 September). Hal ini merupakan sebuah langkah yang secara luas dipandang sebagai konsesi bagi umat Buddha yang semakin berpengaruh di partai yang berkuasa.

Pemerintah mengatakan akan mendorong larangan setelah menyelesaikan skema untuk merawat ternak yang terlalu tua untuk membajak.

Di negara tetangga India, pembatasan penyembelihan sapi ini diberlakukan oleh pemerintah Hindu-nasionalis yang menyebabkan peningkatan jumlah sapi tua yang berkeliaran di jalan dan juga menimbulkan gangguan lalu lintas.

Sri Lanka telah mengalami penurunan konsumsi daging dalam beberapa tahun terakhir, dengan umat Buddha dan Hindu menghindarinya karena alasan keagamaan.

Industri ini telah menyusut dalam beberapa tahun terakhir, dengan hanya memproduksi 29.870 ton daging sapi tahun lalu, dibandingkan dengan 38.700 ton pada dekade sebelumnya.

Saksikan Video Pilihan Dibawah Ini

Umat Hindu dan Buddha Tidak Memakan Daging

Mentan
Mentan Syahrul Yasin Limpo bersama Gubernur NTB Zulkieflimansyah, meninjau anak sapi (Pedet) di Desa Barabali, Lombok Tengah, NTB. (Liputan6.com/Hans Bahanan)

Dikutip dari CNA, Rabu (30/9/2020), sektor ini didominasi oleh Muslim, yang membentuk 10 persen dari 21 juta penduduk Sri Lanka. Sekitar 70 persen orang Sri Lanka mengidentifikasi sebagai Buddha, dan 12,5 persen sebagai Hindu.

"Segera setelah skema seperti itu diterapkan, pemotongan sapi akan dilarang di negara ini," kata Menteri Media dan Informasi dan juru bicara pemerintah Keheliya Rambukwella.

Impor daging sapi, yang hanya berjumlah 116 ton tahun lalu, akan diizinkan untuk dilanjutkan, kata para pejabat.

Partai politik Muslim utama negara itu meminta pemerintah untuk memberikan dukungan finansial bagi orang-orang yang bekerja di sektor tersebut.

"Jika larangan itu karena pertimbangan agama untuk menenangkan masyarakat, kami tidak keberatan," kata pemimpin Kongres Muslim Sri Lanka Rauff Hakeem kepada AFP.

"Tapi ini seharusnya tidak menjadi taktik untuk mengalihkan perhatian dari masalah ekonomi yang lebih mendesak dari masyarakat dan masalah politik yang dihadapi negara."

Banyak umat Hindu percaya bahwa sapi itu suci, sementara beberapa umat Buddha tidak makan daging dikarenakan belas kasihan terhadap hewan.

 

Reporter : Romanauli Debora

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya