WNI Positif COVID-19 di Luar Negeri Bertambah Jadi 1.547, Kasus Baru dari Ceko

Kasus baru WNI terkena COVID-19 di Ceko dan Filipina.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 02 Okt 2020, 14:36 WIB
Diterbitkan 02 Okt 2020, 14:36 WIB
Filipina yang Memperpanjang Masa Darurat Covid-19 Hingga 2021
Penjual sayuran menerima pembayaran dari balik tirai plastik untuk mencegah virus corona di sebuah pasar di kota Quezon, Filipina, Selasa (22/9/2020). Presiden Rodrigo Duterte mengatakan telah memperpanjang status masa darurat Covid-19 di negaranya hingga satu tahun ke depan. (AP Photo/Aaron Favila)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Luar Negeri memberi pengumuman ada warga negara Indonesia (WNI) yang positif COVID-19 di Ceko dan Filipina. Totalnya, kini ada 1.547 WNI di seluruh dunia yang terpapar virus ini.

"Total WNI terkonfirmasi di luar negeri adalah 1.547: 1.113 sembuh, 122 meninggal dadn 312 dalam perawatan," tulis akun @Kemlu_RI, Jumat (2/10/2020).

Tak ada tambahan WNI meninggal ataupun sembuh hari ini. Berdasarkan peta COVID-19 yang disediakan Kemlu, ada 4 WNI yang dirawat di Ceko dan 2 WNI di Filipina.

4 pasien di Ceko adalah baru, sementara di Filipina ada tambahan 1 pasien.

Kasus terbanyak bagi WNI berada di Arab Saudi dengan total 211 WNI positif COVID-19. Sebanyak 55 pasien sudah sembuh, 72 meninggal, dan 84 masih dirawat.

Selanjutnya, pasien terbanyak berasa di Malaysia dengan total 168 WNI. Sebanyak 52 sembuh, 11 masih dirawat, dan 2 meninggal dunia.

Total kasus COVID-19 di dunia sudah mencapai 33 juta. Pasien terbanyak berasal di Amerika Serikat.

 

**Ingat #PesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Donald Trump Positif COVID-19

Aktivitas Donald Trump dan Melania Sebelum Terpapar COVID-19
Presiden Donald Trump bersama ibu negara Melania Trump berdiri di atas panggung setelah debat presiden pertama dengan calon presiden dari Partai Demokrat, mantan Wakil Presiden Joe Biden Case Western University dan Cleveland Clinic, di Cleveland, Ohio, Selasa, 29 September 2020. (AP Photo/Julio Cort

COVID-19 tidak diskriminatif. Negara kaya, negara berkembang, negara miskin, negara timur maupun negara barat sama-sama merasakan pandemi ini. 

Amerika Serikat merupakan negara terkaya di dunia dari segi GDP. Ekonomi AS mengalahkan China, Jepang, dan negara-negara Eropa.   

Sementara, situs Visual Capitalist menunjukan kekayaan privat di AS juga tertinggi di dunia, yakni US$ 60,7 trilliun.

Kekuatan ekonomi itu ternyata tak bisa membendung COVID-19 untuk masuk ke Gedung Putih. Terbukti Presiden AS Donald Trump dinyatakan positif virus ini pada Jumat (2/10/2020).

Presiden Trump diketahui positif COVID-19 setelah stafnya lebih dahulu positif. Ibu Negara AS Melania Trump turut dinyatakan positif. Keduanya kini sedang karantina di Gedung Putih. 

Sebelumnya, Donald Trump kerap melanggar protokol kesehatan COVID-19. Ia jarang memakai masker dan kerap mengadakan kampanye tanpa social distancing. 

Donald Trump juga ogah lockdown karena khawatir mengganggu ekonomi dan menyebabkan pengangguran.

Donald Trump adalah satu dari sekian pemimpin dunia yang positif COVID-19. Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan Presiden Brasil Jair Bolsonaro sempat dinyatakan positif, dan keduanya sudah sembuh.

 


Infografis COVID-19

Infografis Covid-19 Isu Panas Debat Capres Joe Biden Vs Donald Trump. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Covid-19 Isu Panas Debat Capres Joe Biden Vs Donald Trump. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya