3-10-1990: Bersatunya Jerman Barat dan Timur Setelah 29 Tahun Terpisah

30 tahun lalu, Jerman Barat dan Timur akhirnya bersatu setelah Tembok Berlin runtuh.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 03 Okt 2020, 06:00 WIB
Diterbitkan 03 Okt 2020, 06:00 WIB
Tembok Berlin
Bagian dari Tembok Berlin yang digambari graffiti. (AFP)

Liputan6.com, Berlin - Jerman memperingati Hari Persatuan antara Jerman Barat dan Jerman Timur tiap 3 Oktober, setelah 29 tahun terpisah. Peristiwa bersejarah ini terjadi setahun usai runtuhnya Tembok Berlin.

Jerman terpisah menjadi dua selama Perang Dingin. Amerika Serikat dan sekutunya berkuasa di Jerman Barat, sementara Uni Soviet di Jerman Timur. Kedua kota itu terpisah sejak Tembok Berlin (Berline Mauer) berdiri pada 1961.

Menurut catatan History.com, kekuasaan Partai Komunis di Jerman Timur mulai pudar seiring melemahnya Uni Soviet pada akhir 1980-an. Puluhan ribu warga Jerman Timur bahkan mulai kabur dari negara mereka.

Pada 1989, revolusi terjadi di berbagai belahan dunia, mulai dari Tianamen hingga Berlin. Tembok Berlin pun diruntuhkan rakyat Jerman pada 9 November.

Tak lama kemudian, Jerman Barat dan Jerman Timur mulai membahas unifikasi. Amerika Serikat dan para sekutunya juga ikut terlibat.

Impian persatuan ternyata bisa dilaksanakan. Helmut Kohl menjadi Kanselir pertama di Jerman yang telah bersatu.

Persatuan Jerman dianggap kemenangan sekutu Amerika Serikat melawan Uni Soviet yang tak lama kemudian ikut bubar.

Hari Unifikasi sejatinya dirayakan meriah di Jerman tiap tahunnya. Namun, situs resmi kota Berlin berkata tidak ada perayaan festival pada 2020 akibat COVID-19.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Jerman Mulai Cabut Travel Warning

Grafiti Donald Trump dan Xi Jinping Ciuman Hiasi Tembok di Jerman
Seorang gadis berlari di depan Graffiti yang menggambarkan Presiden AS Trump (kanan) dan Presiden Tiongkok Xi Jinping saling berciuman dengan mengenakan masker di tembok taman umum Mauerpark di Berlin, Jerman, Rabu, (29/4/2020). (AP/Markus Schreiber)

Per 1 Oktober, Jerman sudah melakukan pencabutan travel warning menyeluruh untuk seluruh dunia. 

Tiga minggu lalu, kabinet Jerman sudah menyetujui pencabutan travel warning menyeluruh untuk seluruh dunia kecuali Uni Eropa. 

Seperti dikutip dari DW Indonesia, Jumat 2 Oktober 2020, setiap negara akan dievaluasi secara tersendiri sesuai laju penyebaran COVID-19, dan peringatan perjalanan akan dikeluarkan hanya untuk kawasan risiko tinggi.

Kementerian luar negeri Jerman juga kini memperluas peringatan perjalanan untuk seluruh Belgia dan memperpanjang travel warning untuk beberapa bagian di Wales, Irlandia Utara, Gibraltar dan Islandia.

Jerman tetap masih memberlakukan peringatan perjalanan ke Prancis dan mengeluarkan peringatan perjalanan baru untuk wilayah Estonia, Lituania, Rumania, Slovenia, Hongaria, Kroasia dan Irlandia.

Diberlakukan Sejak Maret 2020, 6 Bulan Lalu

Peringatan perjalanan umum untuk seluruh dunia dikeluarkan saat memuncaknya pandemi Virus Corona COVID-19 di Eropa bulan Maret lalu. Pada bulan Juni, Jerman mencabut peringatan perjalanan untuk kawasan Uni Eropa dengan beberapa pengecualian. Namun ketika angka penyebaran COVID-19 di Eropa kembali meningkat, peringatan perjalanan kembali diberlakukan untuk kawasan risiko tinggi.

Jerman sebelumnya juga memberlakukan larangan perjalanan ke beberapa wilayah kawasan wisata di Turki. Namun setelah diprotes pemerintah Turki, peringatan perjalanan itu dicabut, dengan beberapa ketentuan khusus.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya