Ceko Darurat COVID-19, Paris Siaga Tertinggi Infeksi Virus

Peningkatan pesat infeksi Virus Corona COVID-19 terjadi selama beberapa hari terakhir di Ceko dan Paris.

diperbarui 06 Okt 2020, 12:29 WIB
Diterbitkan 06 Okt 2020, 12:28 WIB
Kelemahan Virus Corona
Ilustrasi Pandemi Covid-19 Credit: pexels.com/cottonbro

Praha - Akibat "peningkatan pesat" infeksi Virus Corona COVID-19 selama beberapa hari terakhir, pemerintah Ceko di bawah Perdana Menteri Andrej Babis akhirnya memutuskan pemberlakukan keadaan darurat.

Dengan penerapan situasi darurat Corona COVID-19, pemerintah sekarang bisa membatasi kebebasan berkumpul warga, dan pengadilan akan dapat mengenakan denda yang lebih tinggi untuk pelanggaran pedoman keselamatan Corona COVID-19.

Seperti dikutip dari DW Indonesia, Selasa (6/10/2020), keadaan darurat sudah pernah diberlakukan dari pertengahan Maret hingga pertengahan Mei tahun ini, namun kali ini perbatasan Ceko akan tetap dibuka.

Untuk acara dan perkumpulan massa, jumlah peserta maksimal sekarang dibatasi hanya 10 orang untuk acara dalam ruangan dan 20 orang untuk acara di luar ruangan. Olahraga profesional harus dimainkan tanpa penonton.

Bisnis, toko dan restoran tidak terpengaruh oleh peraturan tersebut. Puncak baru infeksi harian COVID-19 dicapai pada hari Jumat lalu 2 Oktober.

Menurut otoritas kesehatan Uni Eropa ECDC, rata-rata 303,3 orang per 100.000 penduduk terinfeksi COVID-19di Republik Ceko dalam 14 hari terakhir. Hanya Spanyol yang memiliki angka lebih buruk, dengan rata-rata 319,3 orang.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Juga Video Ini:

Kota Paris Siaga Maksimum

ilustrasi Menara Eiffel, Paris.
ilustrasi Menara Eiffel, Paris. (iStockphoto)

Di Prancis, Menteri Kesehatan Olivier Veran mengumumkan akan meningkatkan siaga Corona COVID-19 namun "penutupan total" kafe dan bar di Paris tidak akan dilakukan. Restoran di Paris akan diizinkan untuk tetap buka - tetapi di bawah pembatasan yang diperketat.

Kantor Perdana Menteri Prancis hari Minggu 4 Oktober mengumumkan status siaga tertinggi Virus Corona COVID-19 setelah menghadapi angka infeksi COVID-19 "yang mengkhawatirkan". Wali kota Paris Anne Hidalgo mengatakan akan mengamati situasi dengan seksama dan jika perlu menetapkan aturan baru.

Prancis melaporkan hampir 17.000 kasus virus korona baru pada hari Sabtu 3 Oktober saja, jumlah harian tertinggi sejak negara itu memulai tes COVID-19 secara luas. Angka dari badan kesehatan regional ARS menunjukkan, kasus virus korona baru tetap di atas 250 per 100.000 orang di Paris

Pasien Virus Corona COVID-19 sekarang menempati lebih dari 30 persen tempat perawatan intensif di wilayah Paris. "Tidak ada pembenaran untuk penyangkalan," kata direktur kesehatan wilayah Paris Aurelien Rousseau hari Minggu. "Angka-angka itu seperti apa adanya, dan situasinya sangat berat."

Kota-kota besar Prancis lainnya, termasuk Lille, Lyon, Grenoble dan Toulouse, juga berada di dekat batas siaga maksimum dan tindakan serupa dengan Paris juga bisa diberlakukan.

Disiplin Protokol Kesehatan Harga Mati

Infografis DISIPLIN Protokol Kesehatan Harga Mati
Infografis DISIPLIN Protokol Kesehatan Harga Mati (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya