Menlu AS Pompeo Sebut Armenia Harus Bisa Membela Dirinya Sendiri dari Azerbaijan

Pada 14 Oktober 2020, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menyatakan ia berharap Armenia dapat membela dirinya sendiri atas konfliknya dengan Azerbaijan.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 16 Okt 2020, 08:38 WIB
Diterbitkan 16 Okt 2020, 07:30 WIB
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo (AP PHOTO)
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo (AP PHOTO)

Liputan6.com, Jakarta- Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan ia berharap bahwa Armenia dapat "membela" dirinya sendiri atas konfliknya dengan Azerbaijan. 

Dilansir AFP, Jumat (16/10/2020) pernyataan Pompeo tersebut disampaikan pada 14 Oktober 2020, dalam wawancara dengan radio WBS di Atlanta, AS.

"Kami berharap orang-orang Armenia dapat membela (diri sendiri) melawan apa yang dilakukan orang Azerbaijan," ujar Pompeo.

Selain itu, Pompeo juga menyuarakan harapan agar kedua belah pihak bisa "mencapai gencatan senjata yang benar, dan kemudian duduk di meja dan mencoba dan memilah ... apa yang merupakan kumpulan masalah yang benar-benar bersejarah dan rumit."

AS, selama dua pekan terakhir telah menyatakan netral atas konflik itu dan mendesak Azerbaijan dan Armenia untuk berbicara. 

AS bahkan juga menampung diaspora orang Armenia yang banyak serta hubungan strategis yang berkembang dengan Azerbaijan. 

 

Saksikan Video Berikut Ini:

Kritik Mike Pompeo Terhadap Turki

Setidaknya 16 tentara telah tewas dalam lima hari terakhir akibat pertempuran antara Armenia dan Azerbaijan (Photo credit: Karen Minasyan/AFP)
Setidaknya 16 tentara telah tewas dalam lima hari terakhir akibat pertempuran antara Armenia dan Azerbaijan (Photo credit: Karen Minasyan/AFP)

Sementara itu, Menlu AS Mike Pompeo juga memperbarui kritik terhadap anggota Nato, Turki, yang telah dengan gigih mendukung Azerbaijan.

"Turki, yang telah turun tangan dan memberikan sumber daya ke Azerbaijan, meningkatkan risiko, meningkatkan baku tembak yang terjadi dalam pertarungan bersejarah di tempat yang disebut Nagorno-Karabakh ini," sebut Pompeo.

AS diketahui merupakan OSCE Minsk Group yang bertanggung jawab atas diplomasi di Nagorno-Karabakh bersama dengan Rusia dan Prancis.

Pada pekan lalu, Menteri Luar Negeri Armenia dan Menteri Luar Negeri Azerbaijan telah menyetujui dilakukannya gencatan senjata kemanuasiaan.

Namun kedua pihak masih saling menuduh satu sama lain sebagai pihak yang melanggar perjanjian, beberapa jam setelah kesepakatan itu seharusnya diberlakukan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya