Berlin - Presiden Jerman Frank Walter Steinmeier dinyatakan negatif COVID-19 untuk kedua kalinya pada Minggu 18 Oktober 2020. Ia menjalani tes setelah salah seorang pengawal kepresidenan terbukti terpapar Virus Corona jenis baru itu.
Kendati demikian, seperti dikutip dari DW Indonesia, Senin (19/20/2020), Presiden Frank menyatakan tetap menjalankan karantina mandiri dan akan melakukan tes lagi dalam beberapa hari mendatang.
Baca Juga
Jumlah kasus infeksi COVID-19 di negara bagian Bayern per Minggu terus meningkat pesat, mendorong separuh distrik dan kota di negara bagian itu memberlakukan pembatasan yang lebih ketat.
Advertisement
Aturan itu termasuk persyaratan pemakaian masker yang lebih ketat dan penerapan jam malam yang lebih awal untuk restoran dan bar. Mulai hari Senin 19 Oktober, aturan itu akan ditetapkan di daerah di mana jumlah kasus melebihi rata-rata 35 per 100.000 penduduk selama tujuh hari terakhir.
Aturan yang ditetapkan sesuai dengan kesepakatan yang telah dicapai para pemimpin negara bagian dengan pemerintahan federal di Berlin. Jika jumlah infeksi harian COVID-19 lebih dari 50, maka negara bagian Bayern akan membatasi pertemuan di rumah pribadi hanya untuk dua rumah tangga, atau maksimal lima orang.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Juga Video Ini:
Mayoritas Warga Jerman Puas dengan Kebijakan Corona COVID-19 Pemerintah
Menurut jajak pendapat terbaru yang dirilis Minggu 18 Oktober, lebih dari dua pertiga penduduk Jerman tepatnya 68 persen, puas dengan pengelolaan pandemi Virus Corona yang dilaksanakan pemerintah Jerman.
Pengetatan aturan pandemi Virus Corona diberlakukan di berbagai daerah Jerman, setelah angka infeksi pada Minggu 18 Oktober tetap tinggi dan mencapai 5.587 kasus infeksi baru, sedangkan sehari sebelumnya tercatat ada 7.830 kasus baru. Lembaga pengendalian pandemi Jerman Robert Koch Institute (RKI) mengingatkan bahwa angka pada akhir pekan biasanya rendah, karena banyak kasus baru akan dilaporkan pada hari Senin.
Sekitar 1.100 orang berdemonstrasi di kota Dortmund menentang pembatasan Virus Corona yang ditetapkan otoritas lokal.
Kebanyakan aksi protes diorganisir oleh gerakan protes yang menamakan diri Querdenken (Berpikir Melintang), yang menolak pemakaian masker. Kelompok ini juga berada di belakang aksi-aksi protes besar yang digalang di ibukota Berlin dan diikuti juga oleh banyak pendukung ekstremis kanan Neonazi.
Advertisement