Joko Widodo Diresmikan Jadi Nama Jalan di Abu Dhabi Uni Emirat Arab

KBRI Abu Dhabi mengumumkan Jalan Presiden Joko Widodo.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 20 Okt 2020, 10:47 WIB
Diterbitkan 20 Okt 2020, 08:15 WIB
Jokowi Gelar Pertemuan Bilateral dengan Putra Mahkota Abu Dhabi
Presiden Joko Widodo menyambut Putra Mahkota Abu Dhabi/Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Uni Emirat Arab (UEA) Sheikh Mohamed Bin Zayed Al Nahyan di Istana Bogor, Kamis (24/7/2019). Keduanya menggelar pertemuan bilateral guna membahas sejumlah kerja sama. (Liputan.com/HO/Setkab Agung)

Liputan6.com, Abu Dhabi - Kedutaan Besar Republik Indonesia di Abu Dhabi mengumumkan kehadiran Jalan Presiden Joko Widodo di Abu Dhabi. Penamaan jalan itu dinilai sebagai mesranya hubungan bilateral Indonesia dan Uni Emirat Arab.

Nama lengkap jalan ini adalah Jalan Presiden Joko Widodo (President Joko Widodo Street).

"Jalan Presiden Joko Widodo terletak di salah satu ruas jalan utama, yang membelas ADNEC (Abu Dhabi National Exhibition Center) dengan Embassy Area, kawasan yang ditempati sejumlah Kantor Perwakilan Diplomatik," tulis KBRI Abu Dhabi, Selasa (20/10/2020).

Sebelumnya, nama itu bernama Al Ma'arid Street (Jalan Ekshibisi atau Pameran).

Nama jalan Presiden Joko Widodo itu diresmikan pada Senin 19 Oktober 2020 pukul 16:45 waktu setempat oleh Sheikh Khalid bin Mohammed bin Zayed Al Nahyan selaku Chairman Abu Dhabi Executive Office.

Dubes RI Husin Bagis dan pejabat Kementerian Luar Negeri UAE turut hadir menyaksikan peresmian nama ini. Ia berharap penamaan jalan ini makin memperkokoh relasi antara UAE dan Indonesia yang semakin kuat belakangan ini.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Indonesia Tunggu Kedatangan Vaksin Covid-19 dari China, UEA dan Inggris

Gambar ilustrasi ini dengan izin dari National Institutes of Health pada 27 Februari 2020. Menunjukkan mikroskopis elektron transmisi SARS-CoV-2 juga dikenal sebagai 2019-nCoV, virus yang menyebabkan Corona COVID-19. (AFP/National Institutes of Health).
Gambar ilustrasi ini dengan izin dari National Institutes of Health pada 27 Februari 2020. Menunjukkan mikroskopis elektron transmisi SARS-CoV-2 juga dikenal sebagai 2019-nCoV, virus yang menyebabkan Corona COVID-19. (AFP/National Institutes of Health).

Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto mengatakan kebutuhan vaksin Covid-19 di Indonesia sebanyak 352 juta dosis. Untuk memenuhi kebutuhan vaksin tersebut pemerintah Indonesia bekerja sama dengan sejumlah negara yang memproduksi vaksin.

Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi menjelaskan pemerintah telah menjalin diskusi dengan negara terkait untuk penyediaan vaksin. Mulai dari China, Uni Emirate Arab dan Inggris. 

"Kami telah berkomunikasi secara rutin dengan Cina, Arab, maupun Inggris dalam penyediaan vaksin bagi Indonesia," kata Retno dalam Rapat Koordinasi Persiapan Program Vaksin, Jakarta, Kamis 1 Oktober 2020.

Retno menambahkan, pertemuan Indonesia dengan masing-masing negara tersebut. Pertemuan itu dibuat dalam rangka peninjauan uji klinis vaksin tersebut.

"Kami juga telah mengatur waktu pertemuan antar negara untuk dapat meninjau lebih lanjut mengenai uji klinis serta produksi vaksin yang nantinya akan dikirim ke Indonesia tersebut," tuturnya.

Suplai vaksin Sinopharm dan Sinovac yang bakal dikirim ke Indonesia didatangkan dari China. Sebelum kedatangan vaksin, tim teknis dari Badan POM akan dikirim untuk melakukan peninjauan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya