Liputan6.com, Bangkok: Bom mobil di Thailand selatan menewaskan enam orang orang dan melukai lebih dari 40 orang lainnya, Jumat (21/9). Kepolisian Thailand mengatakan ledakan terjadi di Kota Sai Buri tidak lama setelah sekelompok orang bersenjata menyerang toko emas sehingga banyak aparat keamanan yang bergerak menuju lokasi.
"Sampai saat ini terdapat lima korban tewas termasuk petugas paramiliter dan empat warga sipil," kata seorang pejabat rumah sakit setempat. Seorang juru bicara Angkatan Darat Thailand mengatakan tembakan ke arah toko emas di pusat kota Sai Buri terjadi tidak lama setelah salat Jumat.
Menurutnya, bom diledakkan setelah pasukan keamanan tiba di lokasi penembakan. Ledakan menimbulkan korban jiwa dan menghancurkan sejumlah gedung di sekitarnya. Taktik serangan seperti itu memang sering digunakan oleh kelompok separatis. Gerakan separatis di wilayah selatan yang mayoritas penduduknya beragama Islam telah merenggut lebih dari 5.000 jiwa sejak berkobar lagi pada 2004.
Pemerintah Thailand telah meluncurkan prakarsa untuk mengakhiri konflik, antara lain dengan menggunakan pendekatan militer dan pendekatan negosiasi, tetapi sejauh ini belum membuahkan hasil seperti yang diharapkan. "Pasukan keamanan Thailand menunjukkan sedikit kemampuan untuk memerangi gerakan seperti itu, yang tetap menjadi daya tarik bagi pria muda dari kalangan masyakat Muslim," jelas wartawan BBC, Jonathan Head.(BBC/ADO)
"Sampai saat ini terdapat lima korban tewas termasuk petugas paramiliter dan empat warga sipil," kata seorang pejabat rumah sakit setempat. Seorang juru bicara Angkatan Darat Thailand mengatakan tembakan ke arah toko emas di pusat kota Sai Buri terjadi tidak lama setelah salat Jumat.
Menurutnya, bom diledakkan setelah pasukan keamanan tiba di lokasi penembakan. Ledakan menimbulkan korban jiwa dan menghancurkan sejumlah gedung di sekitarnya. Taktik serangan seperti itu memang sering digunakan oleh kelompok separatis. Gerakan separatis di wilayah selatan yang mayoritas penduduknya beragama Islam telah merenggut lebih dari 5.000 jiwa sejak berkobar lagi pada 2004.
Pemerintah Thailand telah meluncurkan prakarsa untuk mengakhiri konflik, antara lain dengan menggunakan pendekatan militer dan pendekatan negosiasi, tetapi sejauh ini belum membuahkan hasil seperti yang diharapkan. "Pasukan keamanan Thailand menunjukkan sedikit kemampuan untuk memerangi gerakan seperti itu, yang tetap menjadi daya tarik bagi pria muda dari kalangan masyakat Muslim," jelas wartawan BBC, Jonathan Head.(BBC/ADO)