7 Orang Termasuk Anak-Anak Tewas Akibat Ledakan Bom di Madrasah Pakistan

Insiden ledakan bom terjadi di sebuah madrasah yang berada di wilayah Pakistan Barat Laut, dan menewaskan 7 orang, termasuk anak-anak.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 27 Okt 2020, 16:22 WIB
Diterbitkan 27 Okt 2020, 16:22 WIB
Ilustrasi garis polisi (AP/Eric Risberg)
Ilustrasi garis polisi (AP/Eric Risberg)

Liputan6.com, Islamabad- Sebanyak tujuh orang, termasuk anak-anak tewas dalam insiden ledakan bom yang terjadi di sebuah madrasah yang berada di wilayah Pakistan Barat Laut. 

Waqar Azim, yang merupakan seorang pejabat senior polisi menerangkan, lebih dari 60 orang sedang berada di ruang kelas ketika ledakan mengguncang sebuah madrasah di Peshawar, sekitar 170 kilometer barat Islamabad, Pakistan pada Selasa (27/10/2020). 

"Ledakan itu terjadi di madrasah saat kelas mengaji. Seseorang tampak mengambil tas di dalam madrasah itu," terang Azim, seperti dikutip dari AFP. 

Azim juga menambahkan, orang yang membawa tas itu kemudian meninggalkan ruang kelas sebelum ledakan terjadi.

Sementara itu, pejabat senior polisi lainnya, yakni Mohammad Ali Gandapur mengungkapkan kematian pada 7 korban dan 50 orang lebih  mengalami luka-luka.

Korban tewas tersebut juga dikonfirmasi oleh juru bicara rumah sakit setempat, Mohammad Asim Khan, yang mengatakan kepada AFP bahwa dan 7 jenazah dan 70 orang yang terluka telah dibawa ke fasilitas perawatan.

"Kebanyakan dari mereka yang tewas dan cedera terkena ball bearing (bantalan bola) dan beberapa lainnya mengalami luka bakar parah," jelas Khan.

Semua korban yang tewas merupakan pria berusia antara 20 dan 40 tahun, menurut Khan. Sementara sejumlah guru dan murid laki-laki berusia 7 tahun termasuk di antara mereka yang terluka.

Saat ini, belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab langsung atas serangan itu.

Ledakan tersebut diketahui terjadi menyusul bulan-bulan yang relatif tenang di Pakistan.

Saksikan Video Berikut Ini:

Operasi oleh Tentara Pakistan di Peshawar

Ilustrasi Garis Polisi (AFP)
Ilustrasi Garis Polisi (AFP)

Peshawar diketahui pernah menjadi pusat kekerasan militan di Pakistan, dengan kelompok jihadis menargetkan pasukan keamanan dan ruang publik di kota dekat perbatasan barat laut dengan Afghanistan.

Dalam beberapa tahun terakhir, kekerasan di Pakistan telah menurun menyusul serangkaian operasi militer di sepanjang perbatasan, tetapi kelompok militan masih dapat melakukan serangan mematikan.

Pada tahun 2014, tentara Pakistan melancarkan operasi besar-besaran dalam upaya mereka memusnahkan pangkalan militan di daerah tersebut dan mengakhiri pemberontakan selama hampir satu dekade yang telah menewaskan ribuan orang.

Operasi itu kemudian diintensifkan setelah Taliban Pakistan menewaskan lebih dari 150 orang pada Desember 2014, yang sebagian besar dari mereka adalah anak-anak, di sebuah sekolah di Peshawar. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya