Liputan6.com, Jakarta - Persaingan antara Donald Trump dan Joe Biden dalam perebutan kursi orang nomor satu di Amerika Serikat, tak akan mempengaruhi hubungan dan kesepakatan dagang serta investasi antara Indonesia dan AS.
Hal tersebut disampaikan oleh Duta Besar Indonesia untuk AS Muhammad Lutfi dalam press brefing pada Senin, 2 November 2020 malam.
Advertisement
Baca Juga
"Siapapun presiden Amerika Serikat, saya akan berusaha sekuat tenaga untuk memastikan bahwa tingginya perdagangan akan mendatangkan investasi," ujar Lutfi yang kurang lebih sudah satu bulan menjabat sebagai duta besar.
"Ada nilai dan norma. Dua bangsa mempunyai demokrasi secara terbuka, dua bangsa menjunjung hukum, dua bangsa memberi kebebasan pada warganya untuk mengemukakan pendapat dan kebebasan memilih," jelasnya.
Menurut Lutfi, nilai yang dimiliki oleh Indonesia dan AS akan menjadikan kedua negara sebagai teman sejati.
"Saya merasa Indonesia dan AS akan berdiri sama tinggi baik di kawasan maupun dunia. Saya menyebutnya Indonesia dan Amerika Serikat ini seperti sahabat lama yang baru," jelasnya.
Lutfi menekankan siapapun presiden AS nanti, pihaknya akan terus berupaya untuk mempererat hubungan kedua negara, terutama dalam bidang perdagangan dan investasi.
"Siapapun presiden Amerika Serikat nanti, baik Donald Trump ataupun Joe Biden, Indonesia sudah buktikan terobosan-terobosan yang bisa dijalankan," tambahnya.
Saksikan Video Berikut Ini:
Kunjungan Menhan Prabowo ke AS
Dalam penyataannya, kedekatan antara Indonesia dan AS juga dikatakan oleh Lutfi diperkuat oleh kunjungan Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto ke Amerika Serikat.
"Intensitas hubungan yang baik terbuktu dari kunjungan Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto ke Amerika Serikat pada Oktober 2020 lalu untuk bertemu dengan Menteri Pertahanan AS, Mark Esper," kata Lutfi.
"Karena kita tidak bisa membicarakan keamanan regional tanpa adanya kerjasama antara kedua kementerian pertahanan," ungkap Lutfi.
Lutfi menganggap pertemuan itu penting tak hanya sebagai wujud dari kedekatan kedua negara, tetapi juga dianggap sebagai lerka sama di bidang pertahanan yang dianggap penting guna keamanan regional.
Advertisement