Bendung Corona COVID-19, China Larang Masuk Pelancong dari Prancis

China umumkan larangan kedatangan bagi warga Prancis dan sejumlah negara lain untuk mencegah risiko COVID-19.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 06 Nov 2020, 14:55 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2020, 14:55 WIB
Potret Suasana Jam Sibuk di Beijing
Orang-orang yang memakai masker untuk mengurangi risiko tertular virus corona COVID-19 sedang menunggu di lampu merah untuk menyeberang jalan selama jam sibuk di Beijing, China pada 14 Oktober 2020. (Photo by NICOLAS ASFOURI / AFP)

Liputan6.com, Beijing- China telah mengumumkan larangan kedatangan bagi para pelancong dari Prancis dan sejumlah negara lain. 

Pengumuman larangan untuk kunjungan itu disampaikan oleh Kedutaan Besar China di Prancis pada 5 November 2020 terkait kedatangan warga negara asing di wilayah Negeri Tirai Bambu. 

Hal itu dilakukan dengan Prancis dan sejumlah negara lainnya yang masih memerangi pandemi Virus Corona COVID-19.

Pada November 2020, Kedutaan Besar China di negara-negara termasuk Inggris, Belgia, India dan Filipina mengatakan bahwa Beijing telah memutuskan untuk "menangguhkan sementara" warga negara asing. 

Sementara itu, Prancis kini merupakan negara tambahan yang masuk dalam daftar larangan sementara tersebut. 

Sebelumnya, pada Maret 2020, ketika Virus Corona COVID-19 menyebar ke seluruh dunia, China menutup perbatasannya untuk semua warga negara asing, meskipun secara bertahap mengurangi pembatasan dalam beberapa bulan terakhir.

COVID-19 pertama kali muncul di China pada akhir 2019 lalu, tetapi negara tersebut sebagian besar telah berhasil mengendalikan wabah di wilayahnya melalui pembatasan perjalanan dan langkah-langkah kesehatan yang ketat, demikian seperti dikutip dari Channel News Asia, Jumat (6/11/2020). 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

  

Saksikan Video Berikut Ini:

Pembatasan Serupa untuk Warga Rusia, Italia, dan Ethiopia

Ramainya Kota Terlarang Saat Libur Nasional China
Wanita mengenakan kostum tradisional keluar dari Kota Terlarang selama di Beijing (7/10/2020). Liburan tahun ini, yang bertepatan dengan Festival Pertengahan Musim Gugur, akan menjadi ujian lakmus apakah industri pariwisata China dapat bangkit kembali setelah digempur COVID-19. (AP Photo/Andy Wong)

Kedutaan besar China di Rusia, Italia, dan Ethiopia juga mengumumkan larangan serupa untuk para pelancong. 

China menyatakan pembatasan barunya tersebut sebagai langkah yang "masuk akal dan adil" dan mengatakan bahwa hal itu "memperlihatkan praktik lainnya di banyak negara".

Para pejabat di Prancis berharap kebijakan lockdown untuk mengekang COVID-19 akan menurunkan jumlah infeksi yang melonjak, dengan kasus harian baru yang telah mencapai 40.000 selama sepekan terakhir. 

Adapun di Italia, yang telah memberlakukan pembatasan baru yang ketat pada kegiatan publik di empat wilayah. 

Sementara itu, Rusia telah mencatat hampir 1,7 juta infeksi dan lebih dari 29.000 kematian akibat Virus Corona COVID-19.

Infografis Meredam Kepanikan Wabah Virus Corona

Infografis Meredam Kepanikan Wabah Virus Corona. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Meredam Kepanikan Wabah Virus Corona. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya