Liputan6.com, Singapura- Kemenangan kandidat presiden dan wakil presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden dan Kamala Harris dalam pemilu AS 2020 menjadi perhatian publik dunia.
Salah satunya adalah Presiden Singapura, Halimah Yacob, yang menyebutkan bahwa kemenangan Kamala Harris dalam pemilu AS merupakan "momen bersejarah bagi perempuan minoritas di AS dan di seluruh dunia," seperti dikutip dari Channel News Asia, Senin (9/11/2020).
Pada 8 November 2020, Joe Biden dinyatakan sebagai Presiden terpilih oleh semua jaringan TV besar dunia, setelah ia meraih lebih dari 270 suara elektoral.
Advertisement
"Saya juga begitu terharu dengan terpilihnya Ms. Harris sebagai perempuan pertama, keturunan kulit hitam dan Asia Selatan yang menjadi wakil presiden Amerika," tutur Presiden Halimah Yacob dalam sebuah postingan di Facebook.
Dalam postingan itu, Presiden Halimah Yacob pun tak lupa menyampaikan ucapan selamatnya kepada Biden dan Harris.
Selain itu, ia juga mengatakan bahwa Harris telah menunjukkan bahwa seseorang tidak boleh "dibatasi oleh langit-langit kaca".
Saksikan Video Berikut Ini:
Sambut Baik Kemenangan Biden-Harris
"Sepanjang karirnya yang panjang dan cemerlang di kantor publik, dia tidak takut menembus hambatan, mencapai banyak 'yang pertama' di sepanjang jalan. Penunjukan terakhir ini menunjukkan nilai tertinggi untuknya," sebut Presiden Halimah Yacob.
"Namun dia tetap rendah hati dan sering menghubungkan kesuksesannya dengan kerja keras orang-orang yang datang sebelum dia," katanya.
Presiden Halimah Yacob juga menambahkan, bahwa Harris akan "terus menjadi inspirasi bagi banyak perempuan muda di seluruh dunia".
Ia pun juga menyebut Biden sebagai "teman baik Singapura", dan mengatakan bahwa Singapura dan AS berbagi "kemitraan yang kuat, beraneka segi, dan berjangka panjang" dalam pertahanan dan keamanan, hubungan ekonomi serta kepada masyarakat.
"Saya berharap dapat bekerja sama dengan Presiden terpilih Biden dan Wakil Presiden terpilih Harris di tahun-tahun mendatang untuk membawa hubungan bilateral kita selanjutnya," ujar Presiden Halimah Yacob.
Advertisement