China Berhasil Uji Coba Vaksin COVID-19 Sinovac Tahap Menengah

Menurut para peneliti, vaksin Sinovac Biotech menyebabkan respons kekebalan imun yang cepat selama uji coba pada sekitar 700 orang.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 18 Nov 2020, 15:56 WIB
Diterbitkan 18 Nov 2020, 15:56 WIB
Gambar Ilustrasi Vaksin Virus Corona
Sumber: Freepik

Liputan6.com, Jakarta - Vaksin Corona COVID-19 yang dikembangkan di China telah menunjukkan keberhasilan dalam uji coba tahap menengah, kata para peneliti.

Ada beberapa vaksin yang sedang dikembangkan di China, demikian dikutip dari laman BBC, Rabu (18/11/2020).

Menurut para peneliti, vaksin Sinovac Biotech menyebabkan respons kekebalan imun yang cepat selama uji coba pada sekitar 700 orang.

Pengumuman itu muncul setelah vaksin milik perusahaan Eropa dan AS melaporkan data yang berhasil dari uji coba tahap akhir yang menjanjikan.

Tiga vaksin, yang dikembangkan di AS, Jerman, dan Rusia, semuanya telah merilis data yang menunjukkan efisiensi lebih dari 90%, setelah uji coba dengan puluhan ribu orang.

Seperti negara-negara lain di dunia, China berlomba untuk mengembangkan vaksin Covid-19 dan empat di antaranya telah memasuki tahap ketiga dan terakhir uji klinis, termasuk yang dibuat oleh Sinovac Biotech.

Namun, hasil yang dipublikasikan di jurnal ilmiah ini hanya dari tahap percobaan pertama dan kedua dari salah satu dari empat vaksin tersebut.

Zhu Fengcai, salah satu penulis makalah tersebut, mengatakan hasil yang didasarkan pada 144 peserta dalam uji coba fase 1 dan 600 dalam uji coba fase 2, menyatakan bahwa vaksin itu "cocok untuk penggunaan darurat".

Belum ada data dari uji coba fase 3 skala besar yang sedang berlangsung yang telah dipublikasikan oleh peneliti China.

Dengan pandemi yang dilaporkan hampir seluruhnya terkendali di China, uji coba tahap akhir dari empat vaksin sedang dilakukan di Pakistan, Arab Saudi, Rusia, Indonesia, dan Brasil.

Menurut para pejabat setempat, hampir 60.000 orang telah menerima vaksin pada awal November.

Uji coba vaksin Sinovac Biotech di Brasil sempat dihentikan pekan lalu, tetapi dilanjutkan setelah kematian seorang sukarelawan yang dilaporkan ternyata tidak terkait dengan vaksin tersebut.

Setidaknya, tiga dari vaksin juga sudah ditawarkan kepada pekerja penting sebagai bagian dari program darurat, sementara satu telah disetujui untuk militer China pada Juni 2020.

 

Saksikan Video Berikut Ini:

Bagaimana Jika Dibandingkan dengan Vaksin Lainnya?

China Pamerkan Vaksin Covid-19 di Pameran
Kandidat vaksin Sinovac Biotech LTD untuk virus corona Covid-19 diperlihatkan dalam Pameran Internasional China untuk Perdagangan Jasa (CIFTIS) di Beijing pada 6 September 2020. Untuk pertama kalinya, China akhirnya resmi memamerkan produk dalam negeri vaksin COVID-19. (NOEL CELIS/AFP)

Selama beberapa hari terakhir, ada serangkaian berita vaksin yang menjanjikan dari seluruh dunia.

Pertama, vaksin Jerman-AS oleh Pfizer dan BioNtech dilaporkan lebih dari 90% efektif berdasarkan uji coba tahap akhir dengan lebih dari 43.000 orang.

Kemudian, perusahaan AS Moderna mengatakan vaksinnya menunjukkan efisiensi hampir 95%, juga setelah uji coba tahap akhir. Dalam kedua kasus itu, hasilnya masih awal dan kedua vaksin tersebut belum disetujui.

Dan vaksin COVID-19 Rusia dilaporkan 92% efektif setelah uji coba dengan 16.000 sukarelawan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya