FDA AS Beri Izin Edar Regeneron, Obat COVID-19 Presiden Donald Trump

Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) pada Sabtu (21/11) mengizinkan penggunaan darurat antibodi COVID-19 buatan Regeneron Pharmaceuticals.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Nov 2020, 17:00 WIB
Diterbitkan 22 Nov 2020, 17:00 WIB
Kasus Corona AS Tembus Angka 6 Juta
Sejumlah petugas keamanan terlihat sedang bertugas di Times Square di New York, Amerika Serikat (AS), pada 31 Agustus 2020. Jumlah kasus COVID-19 di AS melampaui angka 6 juta pada Senin (31/8), menurut Center for Systems Science and Engineering (CSSE) di Universitas Johns Hopkins. (Xinhua/Wang Ying)

Liputan6.com, D.C - Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) pada Sabtu (21/11) mengizinkan penggunaan darurat antibodi COVID-19 buatan Regeneron Pharmaceuticals.

Obat eksperimental itu sebelumnya diberikan kepada Presiden AS Donald Trump, yang konon membantu dirinya sembuh dari penyakit virus corona jenis baru itu.

FDA menyebutkan bahwa antibodi monoklonal, casirivimab dan imdevimab, harus diberikan bersamaan untuk pengobatan COVID-19 ringan hingga sedang pada orang dewasa. Pasien anak dengan hasil tes positif SARS-CoV-2 langsung dan mereka yang berisiko COVID-19 parah juga disertakan dalam ketentuan tersebut.

Golongan tersebut juga mencakup mereka yang berusia 65 tahun ke atas atau yang memiliki riwayat medis kronis tertentu.

FDA mengatakan antibodi tidak diizinkan bagi pasien COVID-19 rawat inap atau pasien yang membutuhkan oksigen karena COVID-19.

Khasiat pengobatan casirivimab dan imdevimab pada pasien rawat inap COVID-19 hingga saat ini belum terlihat.

Simak video pilihan berikut:

Vaksin COVID-19 Pfizer Akan Dipakai di AS Desember 2020

Kasus Virus Corona Bertambah, Bio Farma Kebut Penemuan Vaksin Anti Covid-19
Ilustrasi Foto Vaksin (iStockphoto)

Pada kabar lain, Pfizer dan mitranya BioNTech pada Jumat 20 November 2020 mengajukan penggunaan otorisasi darurat di AS untuk vaksin COVID-19 mereka. Itu berarti, vaksin tersebut bisa digunakan dalam jumlah dan untuk kalangan terbatas.

Namun, merupakan tugas Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) untuk memutuskan apakah vaksin itu aman untuk diluncurkan.

Tidak jelas berapa lama FDA akan mempelajari data tersebut. Namun, pemerintah AS mengharapkan untuk menyetujui vaksin tersebut pada paruh pertama Desember 2020, demikian seperti dikutip dari BBC, Sabtu (21/11/2020).

Selengkapnya...

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya