10 Orang Tewas di Serangan Roket Jelang Runding Damai Taliban-Afghanistan, Pelaku Diburu

Serangan roket melanda di Kabul, Afghanistan dan menewaskan 10 orang dan melukai 51 lainnya.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 23 Nov 2020, 11:25 WIB
Diterbitkan 23 Nov 2020, 11:25 WIB
Pasukan keamanan telah menutup daerah itu, yang terletak di Kabul lama.
Pasukan keamanan telah menutup daerah itu, yang terletak di Kabul lama. (Foto: Rahmat Gul / AP )

Liputan6.com, Kabul - Serangan roket terjadi di Kabul, Afghanistan dan menewaskan 10 orang serta melukai 51 lainnya pada 21 November 2020. 

Insiden itu terjadi beberapa jam menjelang pertemuan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo dengan negosiator Taliban dan pemerintah Afghanistan di Qatar, di tengah tanda-tanda kemajuan dalam perundingan perdamaian, seperti dikutip dari AFP, Senin (23/11/2020). 

Roket tersebut diketahui menghantam beberapa distrik padat penduduk di Ibu Kota Afghanistan - termasuk di dalam dan sekitar Zona Hijau yang dijaga ketat yang merupakan lokasi gedung kedutaan besar dan perusahaan asing.

Wakil Presiden Afghanistan Amrullah Saleh berjanji untuk melacak pihak yang bertanggung jawab atas serangan roket itu, bahkan ketika kelompok militan ISIS mengklaim telah meluncurkan tembakan tersebut.

"Kami akan mencari tahu jaringan yang memfasilitasi pengangkutan bahan (roket) yang digunakan dalam serangan itu," kata Wapres Amrullah Saleh di halaman Facebook-nya, usai menghadiri pertemuan dengan sejumlah pejabat keamanan.

Saksikan Video Berikut Ini:

Serangan Roket Rusak Gedung Kedutaan Besar dan Fasilitas Medis

Menengok Kondisi Menyedihkan Kamp Pengungsi di Kabul
Seorang wanita menjemur pakaiannya di atap yang menghadap kota Kabul di Kabul, Afghanistan (28/11/2019). Puluhan ribu warga Afghanistan yang terlantar secara internal tinggal di kamp-kamp, yang kekurangan fasilitas dasar, di Afghanistan. (AP Photo/Altaf Qadri)

Selain itu, serangan roket tersebut juga merusak sejumlah bangunan, termasuk Kedutaan Besar Iran dan gedung fasilitas medis.

Meski ISIS telah mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu, para pejabat setempat menuding Taliban. Kelompok tersebut lantas menbantah tudingan tersebut. 

Serangan roket itu, merupakan serangan ketiga yang terjadi di Kabul yang diklaim dilakukan oleh ISIS dalam waktu kurang dari sebulan.

Dua serangan sebelumnya, diketahui menargetkan fasilitas pendidikan dan menewaskan hampir 50 orang, yang sebagian besar merupakan pelajar.

Diketahui bahwa pihak Taliban dan Afghanistan telah terlibat dalam perundingan damai di Doha sejak 12 September 2020, namun kekerasan masih kerap terjadi di tengah upaya tersebut. 

Menurut Kementerian Dalam Negeri Afghanistan, dalam enam bulan terakhir, Taliban telah melakukan 53 serangan bom bunuh diri dan meledakkan 1.250 alat peledak yang menewaskan 1.210 warga sipil dan 2.500 luka-luka. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya