Liputan6.com, Kabul - Serangan roket terjadi di Kabul, Afghanistan dan menewaskan 10 orang serta melukai 51 lainnya pada 21 November 2020.
Insiden itu terjadi beberapa jam menjelang pertemuan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo dengan negosiator Taliban dan pemerintah Afghanistan di Qatar, di tengah tanda-tanda kemajuan dalam perundingan perdamaian, seperti dikutip dari AFP, Senin (23/11/2020).
Baca Juga
Roket tersebut diketahui menghantam beberapa distrik padat penduduk di Ibu Kota Afghanistan - termasuk di dalam dan sekitar Zona Hijau yang dijaga ketat yang merupakan lokasi gedung kedutaan besar dan perusahaan asing.
Advertisement
Wakil Presiden Afghanistan Amrullah Saleh berjanji untuk melacak pihak yang bertanggung jawab atas serangan roket itu, bahkan ketika kelompok militan ISIS mengklaim telah meluncurkan tembakan tersebut.
"Kami akan mencari tahu jaringan yang memfasilitasi pengangkutan bahan (roket) yang digunakan dalam serangan itu," kata Wapres Amrullah Saleh di halaman Facebook-nya, usai menghadiri pertemuan dengan sejumlah pejabat keamanan.
Saksikan Video Berikut Ini:
Serangan Roket Rusak Gedung Kedutaan Besar dan Fasilitas Medis
Selain itu, serangan roket tersebut juga merusak sejumlah bangunan, termasuk Kedutaan Besar Iran dan gedung fasilitas medis.
Meski ISIS telah mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu, para pejabat setempat menuding Taliban. Kelompok tersebut lantas menbantah tudingan tersebut.
Serangan roket itu, merupakan serangan ketiga yang terjadi di Kabul yang diklaim dilakukan oleh ISIS dalam waktu kurang dari sebulan.
Dua serangan sebelumnya, diketahui menargetkan fasilitas pendidikan dan menewaskan hampir 50 orang, yang sebagian besar merupakan pelajar.
Diketahui bahwa pihak Taliban dan Afghanistan telah terlibat dalam perundingan damai di Doha sejak 12 September 2020, namun kekerasan masih kerap terjadi di tengah upaya tersebut.
Menurut Kementerian Dalam Negeri Afghanistan, dalam enam bulan terakhir, Taliban telah melakukan 53 serangan bom bunuh diri dan meledakkan 1.250 alat peledak yang menewaskan 1.210 warga sipil dan 2.500 luka-luka.
Advertisement