Liputan6.com, Jakarta - Puncak gerhana Bulan penumbra akan terjadi pada 30 November 2020 pukul 16.44 WIB. Gerhana Bulan penumbra terjadi ketika ada bagian piringan Bulan purnama yang tidak tersinari penuh oleh matahari.
Kondisi itu disebabkan karena Bumi menghalangi sebagian cahaya Matahari tersebut. Akibatnya, 83 persen piringan bulan tampak "sedikit" lebih gelap.
Beberapa hari sebelumnya, yakni pada 27 November 2020, bulan berada di titik terjauhnya dari bumi. Itu berarti pasang-surut air laut bukan dalam situasi yang tertinggi.
Advertisement
"Saat puncak (gerhana Bulan), lautan di Indonesia sedang berada pada fase surut," ujar Peneliti astronomi dan astrofisika Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Rhorom Priyatikanto.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Dampak Gerhana Bulan
Menurutnya, dampak dari fenomena gerhana Bulan penumbra pada akhir November 2020 tidak mengkhawatirkan bagi pelayaran. Namun, perlu diwaspadai kemungkinan adanya cuaca ekstrem.
"Tidak ada yang mengkhawatirkan pelayaran, kecuali bila ada peringatan gelombang tinggi karena cuaca ekstrem," kata Rhorom, seperti dilansir Antara.Â
Â
Advertisement
Cuaca Ekstrem
Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah memberikan informasi tentang potensi cuaca ekstrem sepekan ke depan di Indonesia yakni pada 21-27 November 2020.
Berdasarkan informasi di laman resminya, BMKG memprakirakan dalam periode sepekan ke depan potensi cuaca ekstrem dan hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang berpotensi terjadi di beberapa wilayah yakni Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu.
Selain itu Kepulauan Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Gorontalo, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Maluku, Papua Barat dan Papua.
Oleh karena itu masyarakat diimbau tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem seperti puting beliung, hujan lebat disertai kilat/petir dan hujan es dan dampak yang dapat ditimbulkannya seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang dan jalan licin.