Gerhana Bulan Penumbra Terjadi 30 November, Bagaimana Kondisi Laut Indonesia?

Gerhana Bulan penumbra terjadi ketika ada bagian piringan Bulan purnama yang tidak tersinari penuh oleh matahari.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Nov 2020, 17:37 WIB
Diterbitkan 27 Nov 2020, 17:37 WIB
Proses Terjadinya Gerhana Bulan
Gerhana Bulan Penumbra. (Liputan6.com/Arya Manggala)

Liputan6.com, Jakarta - Puncak gerhana Bulan penumbra akan terjadi pada 30 November 2020 pukul 16.44 WIB. Gerhana Bulan penumbra terjadi ketika ada bagian piringan Bulan purnama yang tidak tersinari penuh oleh matahari.

Kondisi itu disebabkan karena Bumi menghalangi sebagian cahaya Matahari tersebut. Akibatnya, 83 persen piringan bulan tampak "sedikit" lebih gelap.

Beberapa hari sebelumnya, yakni pada 27 November 2020, bulan berada di titik terjauhnya dari bumi. Itu berarti pasang-surut air laut bukan dalam situasi yang tertinggi.

"Saat puncak (gerhana Bulan), lautan di Indonesia sedang berada pada fase surut," ujar Peneliti astronomi dan astrofisika Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Rhorom Priyatikanto.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Dampak Gerhana Bulan

Gerhana Bulan pada 17 Juli 2019.
Gerhana Bulan pada 17 Juli 2019. (iStockphoto)

Menurutnya, dampak dari fenomena gerhana Bulan penumbra pada akhir November 2020 tidak mengkhawatirkan bagi pelayaran. Namun, perlu diwaspadai kemungkinan adanya cuaca ekstrem.

"Tidak ada yang mengkhawatirkan pelayaran, kecuali bila ada peringatan gelombang tinggi karena cuaca ekstrem," kata Rhorom, seperti dilansir Antara. 

 

Cuaca Ekstrem

Cuaca Ekstrem Paksa Nelayan Angke Pulang Lebih Awal
Nelayan pulang dari mencari ikan di Pesisir Pantai Jakarta, Muara Angke, Selasa (24/11/2020). BMKG memperkirakan cuaca ekstrem akan terjadi dalam sepekan ini, yang berimbas kepada nelayan untuk memilih pulang lebih awal dengan hasil tangkapan ikan yang tidak maksimal. (merdeka.com/Imam Buhori)

Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah memberikan informasi tentang potensi cuaca ekstrem sepekan ke depan di Indonesia yakni pada 21-27 November 2020.

Berdasarkan informasi di laman resminya, BMKG memprakirakan dalam periode sepekan ke depan potensi cuaca ekstrem dan hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang berpotensi terjadi di beberapa wilayah yakni Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu.

Selain itu Kepulauan Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Gorontalo, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Maluku, Papua Barat dan Papua.

Oleh karena itu masyarakat diimbau tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem seperti puting beliung, hujan lebat disertai kilat/petir dan hujan es dan dampak yang dapat ditimbulkannya seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang dan jalan licin.

Infografis Tata Cara Salat Gerhana

tata cara salat gerhana
Infografis tata cara salat gerhana. (Istimewa)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya