Joe Biden Minta Pakar Putuskan Target Vaksinasi COVID-19 Prioritas di AS

Minggu lalu, Pfizer dan BioNTech mengajukan otorisasi darurat vaksin virus korona mereka ke Food and Drug Administration, regulator obat-obatan AS

oleh Hariz Barak diperbarui 29 Nov 2020, 18:01 WIB
Diterbitkan 29 Nov 2020, 18:01 WIB
Joe Biden menang Pemilu Amerika 2020, jadi presiden AS menggantikan Donald Trump. (AP)
Joe Biden menang Pemilu Amerika 2020, jadi presiden AS menggantikan Donald Trump. (AP)

Liputan6.com, D.C - Dr Celine Gounder, anggota dewan penasehat COVID-19 untuk presiden terpilih AS Joe Biden, mengatakan pada Jumat 27 November 2020 bahwa para ahli kesehatan masyarakat dan ilmuwan akan memutuskan siapa di antara kelompok yang akan diprioritaskan untuk menerima vaksin jika pasokan tersedia.

Dengan cara itu, nilai Gounder, Biden akan "menjadi sedikit lebih politis dan, terus terang, di sinilah Presiden terpilih menyerahkannya kepada para ahli kesehatan masyarakat dan ilmuwan untuk mencari cara terbaik untuk mengalokasikan pasokan terbatas terlebih dahulu," kata Gounder kepada CNN, seperti dikutip Business Insider, Minggu (29/11/2020).

Minggu lalu, Pfizer dan BioNTech mengajukan otorisasi darurat vaksin virus korona mereka ke Food and Drug Administration, regulator obat-obatan AS. Pfizer mengumumkan bahwa vaksinnya memiliki tingkat kemanjuran 95% dalam uji klinis tahap akhir.

Pfizer telah mengajukan permohonan izin darurat dan Moderna, yang juga melaporkan tingkat efektivitas 95%, diharapkan melakukan hal yang sama pada akhir bulan ini, Business Insider melaporkan.

Setelah vaksin disahkan, Komite Penasihat untuk Praktik Imunisasi (ACIP) CDC AS akan memeriksa informasi tentang vaksin dan memberikan suara apakah akan "merekomendasikan vaksin dan, jika demikian, siapa yang harus menerimanya," menurut komite.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak video pilihan berikut:


Kelompok Prioritas Vaksinasi COVID-19 di AS

Kasus COVID-19 Melonjak, AS Klaim Jumlah Pengganguran Meningkat
Orang-orang mengunjungi National Mall di Washington DC, AS (25/11/2020). Jumlah klaim pengangguran awal di AS meningkat untuk pekan kedua berturut-turut mencapai 778.000 pekan lalu, karena pemulihan pasar tenaga kerja melambat di tengah melonjaknya kasus COVID-19. (Xinhua/Ting Shen)

Menurut ACIP, petugas kesehatan, pekerja penting, orang berisiko tinggi, dan lansia berusia 65 tahun atau lebih adalah empat kelompok yang "mungkin" direkomendasikan oleh komite untuk mendapatkan vaksin lebih awal jika persediaan terbatas.

Pakar kesehatan masyarakat telah menyarankan berbagai kerangka kerja mengenai siapa yang harus mendapatkan vaksin terlebih dahulu.

Menurut laporan para ahli kesehatan masyarakat di Universitas Johns Hopkins berdasarkan data yang tersedia pada bulan Agustus, kelompok prioritas adalah "mereka yang melakukan tanggapan atas pandemi COVID-19 yang sedang berlangsung," "mereka yang paling berisiko terhadap penyakit parah dan kematian, serta pengasuhnya," dan "kelompok yang paling penting untuk mempertahankan fungsi inti masyarakat." Tiga kategori itu diperkirakan akan menjadi penerima pertama ketika pasokan vaksin tersedia di AS.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya