Liputan6.com, Jakarta- Sebuah bangunan runtuh di Kota Alexandria, Mesir dan menewaskan tiga orang pada 2 Desember 2020.Â
Menurut seorang petugas keamanan yang enggan disebutkan namanya, pencarian terhadap korban masih dilakukan, dengan mobil ambulans yang telah bersiaga di lokasi kejadian.Â
"Ambulans dan pekerja perlindungan sipil ada di tempat kejadian dan operasi pencarian sedang berlangsung," terang sumber itu, yang tidak ingin disebutkan namanya, seperti dikutip dari AFP, Kamis (3/12/2020).
Advertisement
Bangunan yang berlokasi di distrik kota Moharram Bek, Mesir itu diketahui telah menjadi sasaran perintah pembongkaran pada tiga kesempatan, menurut sumber tersebut.Â
Sumber itu juga menambahkan bahwa ada dua anak yang telah diselamatkan.
Insiden ini menambahkan peristiwa bangunan runtuh yang fatal dalam beberapa tahun terakhir di Mesir.
Saksikan Video Berikut Ini:
Insiden Serupa Terjadi pada Agustus 2020
Sebelumnya, pada 15 Agustus 2020, sebuah bangunan di pusat ibu kota Mesir dilaporkan sebagian runtuh, dan melukai lima orang.Â
Melansir AFP, pihak berwenang yang bergegas ke gedung di jalan Kasr al-Nile, dekat Tahrir Square yang ikonik, pada saat itu merawat 14 orang termasuk pejalan kaki dan membawa lima orang ke rumah sakit, menurut sumber keamanan.
Investigasi pun diluncurkan untuk menilai penyebab runtuhnya bangunan yang terdaftar sebagai warisan budaya tersebut, kata gubernur Kairo di halaman Facebook-nya.
Properti yang berlantai empat yang rusak itu dikatakan menampung beberapa toko dan dua apartemen tempat tinggal.
Seorang reporter AFP di tempat kejadian yang dikelilingi oleh puing-puing, penuh dengan ambulans dan truk pemadam kebakaran, menerangkan bahwa "gedung itu hancur dan hampir tidak dapat bertahan".
Runtuhnya bangunan di Mesir diketahui sering terjadi akibat lemahnya penegakan peraturan konstruksi dan pemeliharaan serta pengembang secara ilegal menambahkan lantai untuk meningkatkan keuntungan.
Pada Juli 2020, sebuah bangunan di pinggiran Kota Zamalek, Kairo, yang dekat dengan kedutaan, dilaporkan menunjukkan retakan yang dalam yang mendorong pihak berwenang untuk mengevakuasi penduduk karena khawatir akan runtuh.
Adapun salah satu bencana kota terburuk terjadi pada tahun 2014 ketika sebuah bangunan di Kairo runtuh, hingga menewaskan 19 orang.
Pusat kota Kairo membanggakan bangunan yang berusia hampir 200 tahun, memadukan motif Islam dan Eropa, kolom neo-klasik, dan dekorasi hiasan.
Namun dalam upaya Mesir untuk pembaruan perkotaan, banyak yang terdaftar di UNESCO telah rusak dan hancur.
Advertisement