Liputan6.com, Ottawa- Kanada telah menyetujui penggunaan vaksin COVID-19 dari Pfizer-BioNTech, beberapa hari setelah Inggris menjadi negara pertama yang memberi lampu hijau untuk vaksin tersebut.
"Akhirnya kami memiliki alasan untuk optimistis dan bersemangat agar bisa kembali ke kehidupan sehari-hari yang kami jalani sebelum COVID-19," ujar Wakil Kepala Kesehatan Masyarakat Kanada, Howard Njoo dalam konferensi pers, seperti dikutip dari AFP, Kamis (10/12/2020).
Howard Njoo menambahkan bahwa Ottawa akan "memberikan vaksin kepada warga Kanada lebih awal dari yang diharapkan".Â
Advertisement
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, dalam sebuah posting-an di Twitter menyebut pengumuman penggunaan vaksin itu sebagai kabar baik, tetapi memperingatkan bahwa hal "Itu bukan berarti kita bisa membiarkan kewaspadaan kita turun" terhadap penyebaran COVID-19 mengingat gelombang kedua membuat beberapa daerah terpaksa untuk memberlakukan kembali pembatasan.
Sementara itu, Kepala Penasihat Medis Pemerintah Kanada, Supriya Sharma, mengatakan bahwa otorisasi vaksin Virus Corona Pfizer-BioNTech "menandai langkah penting dalam upaya kami untuk menangani COVID-19".
Sharma juga menyampaikan bahwa vaksin tambahan akan tersedia dan diluncurkan selama 2021, dengan tiga kandidat vaksin lainnya--termasuk satu yang dikembangkan oleh Moderna yang berbasis di AS, yang dapat dikirimkan akhir Desember 2020--yang saat ini sedang dievaluasi oleh otoritas kesehatan Kanada.
"(Vaksin) ini, katanya, akan memberi "setiap warga Kanada kesempatan untuk diimunisasi".Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Berikut Ini:
Kanada Yakini Keamanan dan Kualitas Vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech
Vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech telah menjalani peninjauan cepat saat masih dalam tahap uji klinis, yang menyimpulkan bahwa vaksin tersebut memenuhi "persyaratan keamanan, kemanjuran, dan kualitas yang ketat untuk digunakan di Kanada," kata departemen kesehatan negara tersebut, Health Canada.
Selain Kanada, Bahrain juga telah menyetujui penggunaan vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech.Â
Direktur Biro Ilmu Kedokteran Health Canada, Marc Berthiaume, mengatakan bahwa evaluasinya menunjukkan "bukti kuat bahwa manfaat vaksin lebih besar daripada risikonya."
Di sisi lain, regulator menyarankan bahwa penggunaan vaksin tersebut hanya bisa diberikan untuk orang berusia 16 tahun ke atas, untuk saat ini.
Sebelumnya, Kanada telah memesan 20 juta dosis dari vaksin Pfizer-BioNTech ketika masih dalam pengembangan, dengan opsi untuk 56 juta dosis tambahan.
PMÂ Trudeau pun menyatakan bahwa sebanyak 249.000 dosis akan diterima oleh Kanada pada Desember 2020.
Pengiriman pertama ke 14 lokasi di seluruh Kanada dijadwalkan tiba pada 7 Desember dengan warga yang menerima suntikan dalam waktu satu atau dua hari kemudian, demikian menurut Mayor Jenderal Dany Fortin, seorang komandan perang yang bertugas mengoordinasikan distribusi.Â
Prioritas penerima vaksin COVID-19 di Kanada adalah mereka yang berprofesi sebagai pekerja medis, dan kalangan yang rentan, yakni lansia.Â
Advertisement