Dubes Inggris Owen Jenkins Sebut Corona COVID-19 Ancam Pers Seluruh Dunia

Kebebasan Media adalah prioritas utama Pemerintah Inggris. Media yang bebas, mandiri dan bertanggung jawab dinilai sebagai senjata ampuh dalam memerangi COVID-19.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 10 Des 2020, 20:50 WIB
Diterbitkan 10 Des 2020, 20:25 WIB
[RAGAM] Foto Menarik Pekan Ini
Seorang pria memakai masker saat melewati London Eye di London, Kamis (29/10/2020). Sekitar 100.000 orang terjangkit virus corona setiap hari di Inggris, menurut studi terbaru Imperial College London. (AP Photo/Frank Augstein)

Liputan6.com, Jakarta - Duta Besar Inggris untuk Indonesia Owen Jenkins mengatakan, kebebasan media bukan hanya komponen esensial dari demokrasi yang berfungsi. Namun kebebasan media adalah dasar untuk kemakmuran ekonomi dan pembangunan sosial.

"Ketika kita semua bisa berdebat gagasan tanpa takut akan adanya ancaman, kita bisa melihat kreativitas dan orisinalitas dari seluruh masyarakat," ujar Dubes Inggris Owen Jenkins.

"COVID-19 telah memperburuk ancaman yang ada terhadap media bebas yang independen di seluruh dunia, dan hal ini sudah mengkhawatirkan."

"Kita harus menentang semua upaya, oleh negara manapun, untuk menggunakan pandemi ini sebagai alasan untuk membatasi kebebasan pers, membungkam perdebatan, menyalahgunakan jurnalis, atau menyebarkan informasi yang salah," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Liputan6.com dari Kedutaan Besar Inggris, Kamis (10/12/2020).

Media yang bebas, mandiri dan bertanggung jawab dinilai sebagai senjata ampuh dalam memerangi COVID-19. Kebebasan media adalah darah kehidupan demokrasi, melindungi hak asasi manusia; dan selama pandemi, merupakan fondasi penting untuk keberhasilan kampanye kesehatan dan keselamatan masyarakat.

Kebebasan Media adalah prioritas utama Pemerintah Inggris. Sebagai bagian dari kampanye yang sedang berlangsung, Kedutaan Besar Inggris di Jakarta bekerja sama dengan BBC Media Action dan Dewan Pers akan mengadakan serangkaian acara webinar tentang hubungan antara Kebebasan Media dan pandemi Covid-19 di Indonesia.

Setelah Konferensi Kebebasan Pers Dunia dan Hari Hak Asasi Manusia Internasional pada 10 Desember, webinar pertama akan diadakan pada hari Jumat tanggal 11 Desember dengan tema "Media dan Covid-19: Catatan Akhir Tahun 2020".

Inggris Bentuk Komite Nasional Keamanan Jurnalis

Ilustrasi Jurnalis
Ilustrasi Jurnalis (The Climate Reality Project /Unsplash).

Acara ini menampilkan pembicara dari perwakilan pemerintah, jurnalis senior dan Dewan Pers yang akan membahas bagaimana kebebasan media ditegakkan dan didukung selama pandemi.

Inggris memiliki inisiatif utama dari kampanye Kebebasan Media yaitu; Inggris telah berkomitmen 3 juta Pound Sterling untuk Global Media Defense Fund, yang didirikannyabekerjasama dengan UNESCO.

Inggris adalah salah satu pemimpin dari Global Media Freedom Coalition. Inggris bekerjasama dengan Kanada untuk mendukung pembentukan Panel Tingkat Tinggi Ahli Hukum tentang Kebebasan Media.

Inggris telah membentuk Komite Nasional untuk Keamanan Jurnalis. Inggris bekerja dengan mitra di seluruh dunia untuk mendukung kebebasan media (di Indonesia kami mendanai pelatihan untuk 30 jurnalis dari 8 provinsi untuk mengikuti pelatihan selama dua hari di Jakarta).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya