Redam COVID-19, Belanda Lockdown Total hingga 19 Januari 2021

Pemerintah Belanda mulai lockdown total menjelang Natal dan Tahun Baru 2020, demi meredam penyebaran COVID-19.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 15 Des 2020, 19:29 WIB
Diterbitkan 15 Des 2020, 19:29 WIB
Restoran Rumah Kaca Belanda
Staf menggunakan papan panjang untuk menyajikan makanan kepada pelanggan dalam kabin kaca "quarantine greenhouses" selama uji coba, ketika Belanda berjuang melawan penyebaran COVID-19, di restoran Mediamatic, Amsterdam pada 5 Mei 2020. (AP/Peter Dejong)

Liputan6.com, Amsterdam - Pemerintah Belanda menetapkan lockdown total untuk meredam COVID-19 mulai 14 Desember 2020 malam waktu setempat. Semua tempat bisnis diminta tutup, kecuali yang menjual kebutuhan pokok.

Menurut laporan Dutch News yang dikutip Selasa (15/12/2020), Belanda lockdown total hingga 19 Januari 2021. Otomatis langkah ini berdampak pada perayaan Natal dan Tahun Baru.

Sekolah-sekolah akan tutup mulai Rabu 16 Desember, dan beralih lagi ke sekolah virtual. Tempat penitipan anak tutup, kecuali untuk orangtua yang bekerja di profesi yang esensial.

Pekerja seks komersial juga harus ikut aturan libur hingga 19 Januari.

Pemerintah menerapkan alasan utama aturan ini supaya orang-orang dewasa tidak banyak travel.

"Anak-anak tidak begitu berkontribusi pada penyebaran virus," ujar Marc Bonten, pakar mikrobiologi dan anggota Outbreak Management Team (tim manajemen wabah) di bawah pemerintah Belanda.

Berdasarkan data Johns Hopkins University, total kasus COVID-19 di Belanda sejumlah 632 ribu kasus. Sebanyak 10.168 orang meninggal dan 7.944 pasien sembuh.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Natal Terdampak

Restoran Rumah Kaca Belanda
Staf menggunakan papan panjang untuk menyajikan makanan kepada pelanggan dalam kabin kaca "quarantine greenhouses" selama uji coba, ketika Belanda berjuang melawan penyebaran COVID-19, di restoran Mediamatic, Amsterdam pada 5 Mei 2020. (AP/Peter Dejong)

Pemerintah Belanda mengambil keputusan dratis ini karena angka positif tes Virus Corona COVID-19 terus meningkat. Pada Minggu 13 Desember 2020, angka harian mencapai 10 ribu kasus.

Angka itu jauh melebihi batas target para menteri, yakni 3.600 kasus harian per hari pada pertengahan Desember.

Warga diminta agar tidak keluar rumah dan menghindari tamu. Maksimal tamu yang boleh datang adalah dua orang, pada Natal maksimal tamu adalah tiga orang.

"Situasi ini sangat serious," uar Menteri Kesehatan Hugo de Jonge.

"Angkanya telah naik dengan tajam selama beberapa hari terakhir dan kita harus mengurangi tekanan pada layanan perawatan," imbuhnya.

Keluhan dari Sektor Bisnis

Restoran Rumah Kaca Belanda
Kabin-kabin kaca berkonsep "quarantine greenhouses" terlihat selama uji coba, ketika Belanda berjuang melawan penyebaran COVID-19, di restoran Mediamatic, Amsterdam pada 5 Mei 2020. (AP/Peter Dejong)

Organisasi sektor non-ritel mengeluhkan rencana lockdown ini. Sebab, Desember adalah bulan paling penting.

Umumnya, masyarakat barat belanja untuk Natal. Para bisnis lantas sudah menyetok untuk menyambut pelanggan. Akibat lockdown total, banyak dari bisnis yang tak bisa menjual stok Natal mereka.

Di lain pihak, kepala Bank Sentral Belanda menyebut perbankan mendukung lockdown total dari sekarang agar ekonomi bisa pulih lebih cepat.

Pemerintah Belanda berkata sedang menyiapkan paket kebijakan.

Infografis COVID-19:

Infografis 9 Waktu Tepat Cuci Tangan Hindari Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 9 Waktu Tepat Cuci Tangan Hindari Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya