Liputan6.com, Jakarta- Beberapa waktu lalu, Rusia telah memulai pemberian suntikan vaksin Virus Corona COVID-19 buatannya, yakni Sputnik V. Targetnya warga mereka yang rentan.
Mengutip data terbaru situs Sputnik V, kelompok yang mendapat vaksin tersebut mencatat ada 16 yang terinfeksi COVID-19 atau 0,094 persen. Sementara, kelompok relawan yang hanya mendapat vaksin plasebo tercatat ada 62 orang yang terinfeksi.
Terkait kabar proses registrasi Vaksin Sputnik V di Tanah Air, Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva mengatakan bahwa sejauh ini belum sampai pada tahap persetujuan.
Advertisement
Ia menyatakan bahwa sejumlah perusahaan di Indonesia yang mengurusi hal tersebut memang telah melakukan kontak terkait vaksin Sputnik V.
"Beberapa perusahaan Indonesia telah menjalin komunikasi dengan Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF) yang bertanggung jawab untuk distribusi dan produksi vaksin Sputnik V di luar negeri," kata Dubes Vorobieva, dalam press briefing virtual yang digelar oleh Kedutaan Besar Rusia pada Rabu (23/12/2020).
"Tetapi konteks ini belum sampai pada tahap pendaftaran (untuk di Indonesia)," terangnya.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Berikut Ini:
Lebih dari 100.000 Orang di Rusia Telah Diberi Vaksin COVID-19 Sputnik V
Dubes Vorobieva pun menyoroti dimulainya vaksinasi massal vaksin COVID-19 Sputnik V yang telah dimulai di Rusia.
"Sejauh ini ada lebih dari 100.000 orang yang telah divaksinasi dan prioritas diberikan kepada orang-orang yang berisiko dan para pekerja seperti dokter, guru, dan militer," papar Dubes Vorobieva.
"Tetapi pada dasarnya setiap warga di Rusia dapat divaksinasi dan vaksin tidak dipungut biaya dan juga dijamin oleh asuransi kesehatan," tambahnya.
Untuk saat ini, urutan usia untuk pemberian vaksin COVID-19 di Rusia adalah antara 18 sampai 60 tahun, menurut Dubes Vorobieva.
Disebutkan juga oleh Dubes Vorobieva, bahwa vaksin COVID-19 "Sputnik V sejauh ini sudah didaftarkan di Belarusia, sementara di Argentina sedang dalam proses, dan kini pihak Gamaleya Center yang memproduksi vaksin ini telah menandatangani kerjasama dengan AstraZeneca".
Dalam kesempatan itu, Dubes Vorobieva juga mengatakan bahwa dirinya meyakini bahwa Rusia akan bersedia dengan menyediakan vaksin buatannya kepada negara-negara di dunia yang membutuhkannya.
Dubes Vorobieva pun menyampaikan bahwa ia meyakini Rusia siap untuk menyalurkan vaksin buatannya ke sejumlah negara dengan ekonomi rendah, atau sejumlah organiasi.
"saya tidak memiliki mandat untuk mengatakan akan dikirimkan ke negara mana saja, tetapi rencananya ada," jelasnya.
Advertisement