Liputan6.com, Rabat - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbicara pada Sabtu, 26 Desember 2020 dengan Raja Maroko Mohammed VI dan mengundangnya untuk mengunjungi Israel, kata kantor Netanyahu.
Dikutip dari laman Channel News Asia, Sabtu (26/12/2020) kedua pemimpin berbicara tentang bergerak maju dengan perjanjian yang ditengahi AS yang diumumkan awal bulan ini.
Advertisement
Baca Juga
Tujuannya untuk menormalkan hubungan bilateral, menurut pernyataan Israel.
Netanyahu juga berterima kasih kepada Raja Mohammed karena menjadi tuan rumah delegasi resmi Israel minggu ini.
Raja Mohammed menggarisbawahi hubungan erat antara komunitas Yahudi Maroko dan monarki, kata Pengadilan Kerajaan dalam sebuah pernyataan.
Saat menyambut dimulainya kembali hubungan dengan Israel, Raja mengatakan posisi Maroko tentang Palestina tetap tidak berubah.
Rabat menganjurkan solusi dua negara dan karakter unik Yerusalem sebagai kota dengan tiga agama.
Saksikan Video Berikut Ini:
Hubungan Damai Maroko-Israel
Kerajaan Maroko memutuskan untuk berdamai dengan Israel. Hubungan diplomatik antar kedua negara bakal terjalin. Pengumuman itu dibuat oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Maroko adalah negara Arab terbaru yang memutuskan untuk menjalin hubungan diplomatik dengan Israel. Mereka semua tergabung dalam Perjanjian Abraham (Abraham Accord).
"Dua sahabat hebat kita Israel dan Kerajaan Maroko telah setuju untuk relasi diplomatik penuh - sebuah terobosan besar bagi perdamaian di Timur Tengah!" ujar Presiden Donald Trump via Twitter, seperti dikutip Jumat (11/12/2020).
Maroko adalah negara Arab keempat yang bergabung ke Perjanjian Abraham. Uni Emirat Arab, Sudan, dan Bahrain telah lebih dulu bergabung.
Sebelumnya, simpatisan Palestina di Maroko sempat "mengecam" perdamaian Israel dengan Uni Emirat Arab.
Advertisement