Liputan6.com, Jakarta- Bencana longsor melanda sebuah desa di Norwegia dan merusak sejumlah rumah warga. 10 orang, termasuk anak-anak dinyatakan masih hilang akibat bencana longsor itu, sementara para petugas penyelamat masih berupaya mencari korban yang selamat.
Dilansir AFP, Jumat (1/1/2021) seluruh bukit runtuh di Kotamadya Ask pada Selasa malam, yang berlokasi 25 kilometer timur laut dari Ibu Kota Oslo. Evakuasi untuk 1.000 orang pun dilakukan.
"Sangat sedih, benar-benar tak terbayangkan. Begitu mengerikan," ungkap salah satu seorang penduduk, Markus Olsen kepada AFP di lokasi kejadian.
Advertisement
Sebelumnya, seorang pejabat Norwegia yang terlibat dalam operasi penyelamatan, Toril Hofshagen, mengatakan kepada kantor berita lokal, NTB bahwa warga setempat harus segera dievakuasi karena kondisi tempat kejadian yang tidak stabil.
"Ada retakan di tanah yang mulai terlihat," terang Hofshagen, yang bekerja di Direktorat Sumber Daya dan Energi Norwegia (NVE).
NVE menyebutkan, bahwa bencana itu adalah "tanah longsor yang cepat" sekitar 300 kali 800 meter.
Saksikan Video Berikut Ini:
10 Orang Alami Luka-luka
Pada 31 Desember 2020, petugas penyelamat dilaporkan memeriksa dua rumah warga yang telah runtuh, untuk mencari orang-orang yang hilang, tetapi belum menemukan satupun korban.
"Sisa rumah di daerah itu hancur total," ungkap Kepala operasi penyelamatan setempat, Roger Pettersen pada konferensi pers.
Sebelumnya, ditegaskan oleh Pettersen bahwa "penting bagiku untuk menekankan bahwa kami berusaha mencari orang yang selamat," dan menambahkan bahwa waktu siang hari akan membantu upaya pencarian.
Sementara itu, kepolisian setempat mengatakan bahwa 10 orang terluka akibat bencana itu termasuk satu orang dengan luka serius yang dipindahkan ke rumah sakit di Oslo untuk menjalani perawatan.
Seperlima dari 5.000 penduduk kotamadya Gjerdum yang mencakup Ask juga telah dievakuasi.
Perdana Menteri Norwegia Erna Solberg mengunjungi lokasi kejadian pada 30 Desember dan menggambarkan tanah longsor itu sebagai "salah satu yang terbesar" yang pernah terjadi di negara itu.
"Merupakan pengalaman dramatis berada di sini," ungkap PM Solberg.
Pemerintah kota pun memperingatkan 1.500 orang mungkin harus meninggalkan wilayah itu karena alasan keamanan.
Selain itu, pihak berwenang setempat juga mengeluarkan seruan kepada warga untuk tidak menyalakan kembang api pada Malam Tahun Baru, yang dapat menghalangi penggunaan helikopter dan drone saat upaya pencarian dilakukan.
Advertisement
Infografis Yuk Perhatikan Cara Cuci Tangan yang Benar
![Loading](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/articles/loadingbox-liputan6.gif)