Liputan6.com, Jakarta Tanggal 14 Maret ditetapkan menjadi Hari Peringatan Virus Corona COVID-19 di New York City (NYC). Penetapan hari bersejarah itu diumumkan Wali Kota NYC Bill de Blasio.
New York City melaporkan kematian pertamanya akibat coronavirus pada 14 Maret 2020, dan peringatan itu dilakukan untuk mengenang semua orang yang meninggal karena virus tersebut, kata de Blasio.
Sebanyak 25.099 kematian di New York dikaitkan dengan COVID-19, dengan 20.295 di antaranya dipastikan meninggal akibat virus tersebut, sementara 4.804 kematian lainnya dinyatakan "mungkin" kasus COVID-19, ungkap Departemen Kesehatan NYC.
Advertisement
Menurut de Blasio, penduduk dari "semua latar belakang" terkena dampaknya. Penyakit itu terutamanya juga memengaruhi lingkungan minoritas termiskin di kota New York.
"Begitu banyak yang meninggal merupakan korban disparitas ... korban dari rasisme yang terlalu kuat," kata de Blasio.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Kematian Pertama
"Kita pertama kali melaporkan kematian karena COVID-19 pada 14 Maret 2020. Pada 14 Maret 2021, kita akan mengenang semua korban meninggal dengan sebuah hari peringatan," cuitnya pada Kamis.
"Ini akan menjadi momen perenungan, tetapi juga akan menjadi momen untuk memandang ke depan dan menggunakan pelajaran yang kita dapatkan untuk membangun kota yang lebih baik," tambahnya.
Hingga Kamis sore waktu setempat, kematian akibat coronavirus bertambah menjadi 25.144 dan kasus terkonfirmasi naik menjadi 426.060 di NYC, menurut The City. The City adalah sebuah proyek yang melacak persebaran kasus terkonfirmasi dan kematian akibat COVID-19 di kota tersebut berdasarkan informasi dari Departemen Kesehatan dan Kesehatan Mental NYC, kantor gubernur, The COVID Tracking Project, dan Center for Systems Science and Engineering (CSSE) di Universitas Johns Hopkins.
Advertisement