Liputan6.com, Jakarta - Tahun 2020 sangat berat dijalani penduduk dunia akibat pandemi COVID-19. Virus yang mudah menular itu membuat pemerintah mencegah warga traveling atau berkumpul dalam jumlah besar.
Hingga Jumat (1/1/2020), total kasus COVID-19 di dunia mencapai 83,5 juta. Pasien meninggal tercatat 1,8 juta dan 47,1 juta dinyatakan sembuh.
Advertisement
Baca Juga
Namun, ada beberapa "malapetaka" yang untungnya tidak terjadi di 2020. Salah satunya adalah asteroid yang mendekati bumi.
Kelompok ilmuwan juga sempat menemukan makam kuno di Mesir. Para netizen pun bercanda agar makam itu tidak dibuka.
Selengkapnya, berikut lima hal mengerikan yang untungnya tak terjadi pada 2020 versi Science Alert:
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
1. Supervolcano Yellowstone Tidak Meledak
Supervolcano (gunung berapi super) Yellowstone adalah kaldera yang berada di Wyoming, Amerika Serikat.
Ketika meledak, supervolcano bisa menyemburkan lebih dari seribu kubik kilometer magma. Abu pekat juga berpotensi menyelimuti Amerika Utara.
Gunung itu menyebabkan tiga kali ledakan dahsyat pada 2,1 juta tahun lalu, 1,2 juta tahun lalu, dan 640 ribu tahun lalu. Ledakan terakhir menyebabkan terciptanya kaldera raksasa sebesar 1.500 mil persegi.
Pada Juni 2020, terjadi beberapa gempa bumi di daerah gunung tersebut. Ada lagi fenomena geyser di kawasan Yellowstone yang mendadak berhenti.
Namun, para ahli vulkanologis menepis spekulasi bahwa Yellowstone akan kembali meledak.
Yellowstone kini menjadi taman nasional di Amerika Serikat. Situs resminya menulis keterangan bahwa kemungkinan gunung itu meledak sangatlah rendah dalam 1.000 hingga 10 ribu tahun ke depan.
Advertisement
2. Asteroid Tidak Menabrak Bumi
Pada 2020, asteroid mini bernama 2018VP1 mendekati Bumi. Asteroid itu memiliki peluang 1 dari 240 untuk menabrak planet manusia sebelum Pemilu AS 2020.
Asteroidnya memang sangat kecil, yakni sekitar 2 meter. Pada 2013, ada meteor Chelyabinsk yang meledak di Rusia dan tidak menimbulkan korban jiwa, meski ada lebih dari seribu orang terluka akibat dampak ledakan.
Ukuran 2018VP1 hampir sama dengan meteor Chelyabinsk.
Ada lagi asteroid yang mendekati bumi pada 2020, bahkan nyaris tidak terdeteksi.
Jelang akhir tahun, Asteroid Terrestrial-Impact Last Alert System (ATLAS) di Hawaii menyebut sempat ada batuan berukuran rumah kecil yang melewati bumi. Hal itu terjadi pada malam 13 November 2020 (tepatnya 14 November dini hari).
Asteroid bernama 2020 VT4 itu dideteksi beberapa jam sebelum kemunculan dan sulit terlihat karena cahaya matahari. Jarak asteroidnya hanya 400 kilometer di atas Samudera Pasifik Selatan.
3. Bumi Aman dari Efek Supernova
Bintang raksasa Betelguese sempat diperkirakan akan mati dan mengalami periode supernova. Cahaya yang dihasilkan dari proses itu akan menarik dilihat.
Betelgeuse untungnya berjarak 600 tahun cahaya dari Bumi. Apabila jaraknya lebih dekat, maka ozon planet Bumi akan ikut rusak ketika planet itu mengalami ledakan supernova.
Tentunya kerusakan ozon akan membahayakan nasib manusia yang bisa terekspos bahaya radiasi solar.
Selain itu,ilmuwan berkata bahwa Betelgeuse belum akan mati dalam waktu dekat.
Berdasarkan situs Earth Sky, usia Betelguese sudah mencapai 10,1 juta tahun. Usia Betelgeuse masih lebih muda dari Matahari yang sudah berusia 4,5 miliar tahun.
Betelgeuse merupakan bagian dari konstelasi Orion.
Advertisement
4. Tak Ada Invasi Alien
Pada 2017, Tata Surya sempat dikunjungi asteroid Oumuamua. Asteroid itu datang dari arah konstelasi Lyra.
Asteroid itu memiliki bentuk yang aneh seperti rokok serta punya warna kemerahan. Alhasil, muncul spekulasi bahwa asteroid itu adalah milik alien.
Pakar astronomi menegaskan bahwa Oumuamua bukan pesawat alien.
Selanjutnya muncul komet bernama 2I/Borisov pada 2020. Komet itu berasal interstellar space. Meski dijuluki 'alien comet (alien asing)', komet itu bukan milik alien seperti di film-film.
5.Tak Ada Kutukan dari Makam Kuno
Pada September 2020, arkeolog menemukan 13 peti kayu berusia 2.500 tahun. Peti itu ternyata belum dibuka sekalipun.
Tentunya penemuan makam kuno membuat beberapa orang memikirkan film barat ketika muncul mayat hidup saat petinya dibuka.
Namun, ilmuwan yakin penemuan peti mati ini dapat turut menunjukan bagaimana suara leluhur manusia, serta mengenai kehidupan dan kematian mereka.
Advertisement