Diduga Cemari Teluk dengan Bahan Kimia, Kapal Tanker Berbendera Korea Selatan Disita Iran

Sebuah kapal tanker berbendera Korea Selatan telah disita oleh Iran.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 05 Jan 2021, 08:46 WIB
Diterbitkan 05 Jan 2021, 06:31 WIB
Kapal Tanker
Petugas mengecek kesiapan kapal chemical tanker MT Sinar Morotai milik Samudera Indonesia di perairan Merak Banten, Kamis (5/12/2019). Salah satu armada berjenis chemical tanker ini bermuatan 4.500 KL untuk memenuhi asas cabotage dan transportasi logistik di Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Korps Pengawal Revolusi Iran menyita sebuah kapal tanker berbendera Korea Selatan di perairan Teluk dan menahan awaknya, kata media Iran pada Senin (4/1). Hal ini terjadi di tengah ketegangan antara Teheran dan Seoul atas dana Iran yang dibekukan di bank-bank Korea Selatan karena sanksi AS.

Melansir laman Channel News Asia, Selasa (5/1/2021), Seoul mengkonfirmasi penyitaan sebuah kapal tanker kimia Korea Selatan oleh otoritas Iran di perairan Oman, dan menuntut pembebasannya segera.

Beberapa outlet media Iran, termasuk TV pemerintah, mengatakan angkatan laut Pengawal menangkap kapal tersebut karena mencemari Teluk dengan bahan kimia.

"Menurut laporan awal oleh pejabat lokal, itu murni masalah teknis dan kapal dibawa ke pantai karena mencemari laut," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh seperti dikutip televisi pemerintah.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Tahan Sejumlah Anggota Awak Kapal

Ilustrasi kapal tanker
Ilustrasi kapal tanker (Public Domain)

Kantor berita semi-resmi Tasnim menerbitkan gambar-gambar yang menunjukkan speedboat Pengawal mengawal kapal tanker HANKUK CHEMI, yang dikatakan membawa 7.200 ton etanol.

Anggota awak kapal yang ditahan termasuk warga negara Korea Selatan, Indonesia, Vietnam dan Myanmar. 

TV pemerintah Iran mengatakan kapal tanker itu ditahan di kota pelabuhan Bandar Abbas Iran. Kapal itu memiliki 20 anggota awak, menurut kementerian luar negeri Korea Selatan.

Departemen Luar Negeri AS meminta Iran untuk segera melepaskan kapal tanker itu.

"Rezim terus mengancam hak navigasi dan kebebasan di Teluk Persia sebagai bagian dari upaya nyata untuk memeras masyarakat internasional agar mengurangi tekanan sanksi," kata seorang perwakilan Departemen Luar Negeri.

Armada Kelima Angkatan Laut AS yang berbasis di Bahrain mengetahui insiden itu dan sedang memantau situasinya, kata juru bicara Rebecca Rebarich menanggapi pertanyaan Reuters.

Insiden itu terjadi menjelang kunjungan yang diharapkan oleh wakil menteri luar negeri Korea Selatan ke Teheran. Khatibzadeh mengatakan kunjungan itu akan dilakukan dalam beberapa hari mendatang, di mana para pejabat akan membahas permintaan Iran agar Korea Selatan mengeluarkan dana US $ 7 miliar yang dibekukan di bank-bank Korea Selatan karena sanksi AS.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya