Pasokan Oksigen di Lebanon Langka, Pasien COVID-19 Meninggal di Rumah

Lebanon mulai kehabisan stok oksigen untuk merawat pasien COVID-19. Nyawa pun terus berjatuhan.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 18 Jan 2021, 18:05 WIB
Diterbitkan 18 Jan 2021, 18:05 WIB
Lebanon Lockdown yang Ketiga Kali
Gambar pada 10 Januari 2021 menunjukkan jalan utama yang kosong setelah lockdown penuh selama tiga minggu di Lebanon. Keputusan lockdown tersebut diambil setelah Pemerintah Lebanon merasa khawatir akan terjadi lonjakan pasien di seluruh rumah sakit akibat corona COVID-19. (ANWAR AMRO/AFP)

Liputan6.com, Beirut - Rumah sakit di Lebanon mulai kehabisan sumber oksigen untuk pasien Virus Corona COVID-19. Kapasitas rumah sakit juga sudah penuh.

Pada 17 hari pertama 2021, Lebanon telah mencatat 67.655 kasus positif baru. Liburan tahun baru 2021 diduga menjadi penyebabnya.

"Semua kasus yang didesignasi untuk pasien-pasien COVID-19 di rumah sakit telah ditempati, begitu juga di departemen emergensi, dan ada lusinan pasien yang dipindahkan dari satu rumah sakit ke rumah sakit lain untuk mencari kasus," ujar Suleiman Haroun, kepala Sindikat Rumah Sakit Swasta Lebanon, seperti dilansir Arab News, Senin (18/1/2021).

Masyarakat yang butuh oksigen pun sampai mencari-cari generator oksigen bekas.

"Mereka meninggal di rumah-rumah mereka. Sebagian dari mereka memohon untuk membeli generator oksigen, baru atau bekas," ucap pulmonolog dan spesialis perawatan intensif Dr. Wael Jaroush.

"Harga yang baru biasanya $700, namun orang-orang menjual yang bekas seharga $ 5.000, dan beberapa pasien terpaksa membelinya dengan mata uang asing," ujar Dr. Jaroush.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Mencari Oksigen

Lebanon Lockdown yang Ketiga Kali
Gambar pada 10 Januari 2021 menunjukkan jalan utama yang kosong di pusat Beirut, Lebanon. Lebanon memutuskan lockdown penuh selama tiga minggu guna mencegah lonjakan infeksi COVID-19 yang dikhawatirkan mengancam kemampuan rumah sakit-rumah sakit dalam menangani pasien. (ANWAR AMRO/AFP)

Selain itu, ia berkata botol-botol oksigen sudah habis karena diincar banyak orang. Dr. Jaroush berkata ada pasien yang membeli botol oksigen itu untuk stok saja. 

"Sebagai seorang dokter, contohnya saya menemui pasien-pasien yang bilang bahwa mereka membeli botol oksigen dua bulan lalu, dan menaruhnya di rumah, sama saat mereka menyimpan obat-obatan," jelasnya.

Dr. Jaroush menduga salah satu motif masyarakat adalah karena tak percaya pemerintah sehingga menyetok sendiri. Ia lantas mengingatkan ada orang-orang yang meninggal di rumah akibat tak bisa mendapat pasokan oksigen. 

"Botol-botol oksigen tidak tahan lama. Seorang pasien COVID-19 yang tak bisa mendapat kasur kosong di rumah saktu dan diminta untuk mencari oksigen dan tetap di rumah membutuhkan 40 atau 50 liter oksigen," jelas Dr. Jaroush.

"Jadi, ketika 10 liter botol oksigen habis, pasiennya meninggal karena jantungnya berhenti. Ini terjadi sekarang dan beberapa pasien meninggal di rumah-rumah mereka," ucapnya.

Akibat Pesta Tahun Baru

Lebanon Lockdown yang Ketiga Kali
Kawasan pejalan kaki tepi laut yang biasanya ramai di ibu kota Lebanon, Beirut, kosong setelah lockdown penuh pada 10 Januari 2021. Keputusan lockdown diambil setelah Pemerintah Lebanon merasa khawatir akan terjadi lonjakan pasien di seluruh rumah sakit akibat corona COVID-19. (ANWAR AMRO/AFP)

Dr. Jaroush berkata bahwa pasien-pasien terinfeksi virus ketika orang-orang berkumpul pada akhir tahun 2020 dan awal Januari.

Ia lantas memprediksi angka pasien akan terus bertambah pada awal pekan ini.

Lebanon sekarang sedang menerapkan lockdown selama 11 hari. Namun, kepala komite kesehatan parlemen, Assem Araji, berkata kebijakan itu belum cukup. Ia meminta adanya lockdown hingga tiga pekan seperti saran WHO.

Berdasarkan data Johns Hopkins University, total kasus COVID-19 di Lebanon mencapai 252.812.

Infografis COVID-19:

Infografis Pecah Rekor 4 Hari Beruntun Kasus Harian Positif Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Pecah Rekor 4 Hari Beruntun Kasus Harian Positif Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya