Donald Trump Tunjuk Pengacara Baru Hadapi Pemakzulan Kedua

Ini merupakan kali kedua senat AS melayangkan pemakzulan kepada presiden Amerika Serikat ke-45 tersebut.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 22 Jan 2021, 14:10 WIB
Diterbitkan 22 Jan 2021, 14:10 WIB
Banner Infografis Pemakzulan Jilid II untuk Donald Trump. (Dok. AP Photo)
Banner Infografis Pemakzulan Jilid II untuk Donald Trump. (Dok. AP Photo)

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mulai mengumpulkan tim pembela untuk persidangan pemakzulan  yang ia hadapi. Butch Bowers, ditunjuk sebagai pengacaranya yang baru.

Ini merupakan kali kedua senat AS melayangkan pemakzulan kepada presiden Amerika Serikat ke-45 tersebut, demikian dikutip dari laman NBC, Jumat (22/1).

Penasihat Donald Trump Jason Miller, yang mengumumkan perekrutan di Twitter, mengatakan Bowers "sangat dihormati oleh Partai Republik dan Demokrat dan akan melakukan pekerjaan yang sangat baik dalam membela Presiden Trump."

Miller tidak mengatakan apakah orang lain telah menandatangani kontrak atau apakah Bowers akan menjadi satu-satunya pengacara yang mewakili Donald Trump.

Sebagian besar pengacara yang terlibat dengan tim pembela pemakzulan pertama Trump mengatakan mereka tidak berpartisipasi dalam persidangan kedua.

Di antaranya adalah Rudy Giuliani, Jay Sekulow, Alan Dershowitz, dan mantan penasihat Gedung Putih Pat Cipollone.

Simak video pilihan di bawah ini:


Ketua DPR AS Ingin Agar Trump Segera Disidang

FOTO: Donald Trump Kembali Dimakzulkan DPR Amerika Serikat
Ketua DPR Nancy Pelosi menandatangani dokumen pemakzulan Presiden Donald Trump di Capitol Hill, Washington, Amerika Serikat, Rabu (13/1/2021). Ada 10 anggota Partai Republik yang ikut mendukung pemakzulan Donald Trump. (AP Photo/Alex Brandon)

Ketua DPR Amerika Serikat Nancy Pelosi pada Kamis (21/1) mengatakan pihaknya akan mengirim Senat sebuah artikel pemakzulan yang menuntut mantan Presiden Donald Trump yang dianggap telah melakukan penghasutan.

Tindakan Pelosi ini tetap dilakukan "segera," meski pihak dari Partai Republik menyarankan penundaan hingga Februari, 2021.

"Saya tidak akan memberi tahu Anda kapan itu akan terjadi," kata Pelosi, kepada wartawan Kamis (21/1) demikian dikutip dari laman USAToday.

"Pertanyaan lainnya adalah tentang bagaimana persidangan akan dilanjutkan. Kami siap."

Sebuah sumber yang mengetahui rencana tersebut, tetapi tidak berwenang untuk berbicara, mengatakan artikel itu bisa saja dikirim Jumat (22/1) waktu AS -- sebagai langkah menyiapkan panggung untuk persidangan Senin mendatang.

Meski begitu, sumber tersebut mengatakan bahwa rencana itu mungkin bisa berubah.

Tetapi Partai Republik mendesak penundaan dimulainya persidangan hingga Februari, untuk memberi Trump waktu untuk mengembangkan pembelaannya.

Pemimpin Minoritas Senat Mitch McConnell mengusulkan penundaan itu, tetapi Kamis malam mengatakan dia belum menerima tanggapan dari Partai Demokrat.

Pelosi menolak memberikan keterangan lebih rinci tentang waktu tersebut.

"Sebentar lagi," kata Pelosi.

"Saya tidak berpikir itu akan lama. Tapi kita harus melakukannya."

Senator Lindsey Graham, mengatakan penundaan masuk akal.

"Presiden sudah dikurung oleh DPR sehingga timnya perlu waktu untuk bersiap," kata Graham.

"Saya pikir itu adil untuk semua orang."

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya