WHO: Kasus Penyebaran COVID-19 di Dunia Turun 16 Persen

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pada Senin (15/2) bahwa jumlah kasus baru telah menurun selama lima minggu berturut-turut.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 17 Feb 2021, 14:35 WIB
Diterbitkan 17 Feb 2021, 14:35 WIB
Model Rambut Kepang Virus Corona
Tiga orang anak rambutnya ditata dengan model yang terinsprasi dari corona Covid-19 oleh Mama Brayo Beauty Salon di daerah kumuh Kibera, Kenya, 3 Mei 2020. Corona telah menghidupkan kembali gaya rambut di Afrika Timur yang memiliki lonjakan kepang bentuk khas virus. (AP/Brian Inganga, File)

Liputan6.com, Jakarta - Jumlah kasus baru COVID-19 yang dilaporkan di seluruh dunia turun 16 persen pekan lalu menjadi 2,7 juta, kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Jumlah kematian baru yang dilaporkan juga turun 10 persen dari pekan ke pekan, menjadi 81.000, kata WHO, pada Selasa 16 Februari.

Lima dari enam wilayah WHO di dunia melaporkan persentase penurunan dua digit dalam kasus baru, dengan hanya Mediterania Timur yang menunjukkan peningkatan, yaitu tujuh persen. Jumlah kasus baru turun 20 persen minggu lalu di Afrika dan Pasifik Barat, 18 persen di Eropa, 16 persen di Amerika dan 13 persen di Asia Tenggara.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, jumlah kasus baru telah menurun selama lima minggu berturut-turut, turun hampir setengahnya, lebih dari lima juta kasus pada minggu tanggal 4 Januari.

"Ini menunjukkan bahwa tindakan kesehatan masyarakat sederhana berhasil, bahkan dengan adanya varian," kata Tedros, seperti dikutip dari Channel News Asia, Rabu (17/2/2021).

"Yang penting sekarang adalah bagaimana kita menanggapi tren ini. Apinya belum padam, tapi kita telah memperkecil ukurannya. Jika kita berhenti memadamkannya di front mana pun, api akan kembali menderu."

Mutasi COVID-19 yang pertama kali terdeteksi di Inggris dilaporkan telah tersebar di 94 negara, kata epidemiologis.

WHO juga menyebut, varian asal Afrika Selatan tercatat di 46 negara, sementara mutasi COVID-19 asal Brasil terdeteksi di 21 negara.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak video pilihan di bawah ini:

COVAX

FOTO: Jepang Mulai Vaksinasi Virus Corona COVID-19
Seorang pekerja medis memegang vaksin Pfizer-BioNTech COVID-19 di Tokyo Medical Center, Tokyo, Jepang, Rabu (17/2/2021). Jepang memulai kampanye vaksinasi COVID-19 dengan suntikan COVID-19 pertama diberikan kepada petugas kesehatan. (Behrouz Mehri/Pool Photo via AP)

Fasilitas COVAX, pengadaan vaksin COVID-19 global dan upaya distribusi yang bertujuan untuk memastikan negara-negara miskin juga dapat mengakses dosis, mengatakan daftar pengiriman terakhir untuk pengiriman pertama akan dikeluarkan minggu depan, setelah persetujuan WHO atas vaksin AstraZeneca.

Pada Senin kemarin, WHO memberikan segel persetujuan untuk vaksin AstraZeneca-Oxford yang diproduksi oleh pabrik India dan Korea Selatan, yang berarti sekarang dapat dikirim melalui COVAX.

"COVAX mengantisipasi sebagian besar pengiriman putaran pertama yang direncanakan pada Maret 2021," kata COVAX.

Daftar distribusi sementara yang dikeluarkan pada 3 Februari yaitu 337,2 juta dosis awal program.

Sekitar 145 negara yang berpartisipasi dalam COVAX akan menerima dosis yang cukup untuk mengimunisasi 3,3 persen dari populasi kolektif mereka pada pertengahan 2021.

"Pengiriman untuk alokasi putaran pertama ini akan berlangsung secara bergulir dan bertahap," kata COVAX.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya