Liputan6.com, Jakarta - Kasus COVID-19 di dunia terus bertambah, di mana kini jumlahnya telah mencapai 114.973.387 kasus positif dengan 2.549.452 kematian.
Sementara itu, pasien yang telah pulih berjumlah 90.666.267.
Menurut data dari Worldometers, Senin (2/3/2021), Amerika Serikat masih menjadi negara dengan kasus tertinggi yakni 29.306.750 dengan 527.121 kematian.
Advertisement
Mengikuti AS, India yang melaporkan 11.122.986 dan Brasil dengan 10.589.608 menjadi negara dengan kasus COVID-19 terbanyak selanjutnya.
Di Eropa, Rusia, Inggris dan Prancis menjadi negara-negara yang memiliki kasus COVID-19 paling banyak yakni lebih dari 3,7 juta kasus.
Sementara di Asia, India, Turki dan Iran melaporkan kasus paling banyak.
Indonesia kini berada di posisi ke-18 di dunia dan keempat di Asia, dengan laporan kasus COVID-19 sebanyak 1.341.314 dan 36.325 kematian.
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Prancis Setujui Vaksin AstraZeneca untuk Lansia
Mengutip CNN, Prancis telah memperluas batasan usia atas untuk penggunaan vaksin virus korona Oxford / AstraZeneca. Pihaknya kini menyetujui penggunaan vaksin pada usia 65 hingga 75 tahun dengan kondisi kesehatan yang serius, menteri kesehatan negara itu mengumumkan Senin (1/3).
Keputusan itu muncul setelah peringatan sebelumnya dari pemerintah bahwa vaksin Covid-19 AstraZeneca hanya boleh diberikan pada orang di bawah usia 65 tahun, dengan alasan kurangnya data klinis tentang kemanjurannya untuk orang tua.
“Saya dapat memastikan bahwa, mulai sekarang, siapa pun yang berusia 50 tahun ke atas dan yang memiliki kondisi medis seperti diabetes, hipertensi, atau riwayat kanker dapat divaksinasi dengan AstraZeneca,” kata Menteri Kesehatan Prancis Olivier Veran dalam wawancara yang disiarkan televisi.
Ia menambahkan bahwa “untuk orang yang berusia 75 tahun ke atas, selalu diberikan vaksin Pfizer atau Moderna”.
Berbicara kepada France 2 TV, menteri kesehatan mengatakan otoritas kesehatan Nasional Prancis sekarang mempertimbangkan semua vaksin yang tersedia di Prancis, termasuk vaksin AstraZeneca, Pfizer dan Moderna, untuk “memiliki keefektifan yang memenuhi syarat sebagai 'luar biasa' dalam melindungi orang dari risiko serius. bentuk virus corona."
Sementara pembatasan virus corona masih diberlakukan di seluruh negeri, Veran juga menyarankan agar pemerintah mempertimbangkan langkah-langkah pelonggaran selama beberapa minggu mendatang.
“Kami jelas berharap dalam empat hingga enam minggu, kami bisa memiliki lebih banyak kebebasan,” kata Veran.
“Kami melakukan ini tahun lalu. Musim semi kurang kondusif untuk sirkulasi virus. Kami memvaksinasi, kami melindungi yang paling rentan, kami tetap berharap," tambahnya.
Advertisement