Mutasi COVID-19 Asal Afrika Selatan Terdeteksi di Negara Tetangga Indonesia

Ada enam kasus mutasi COVID-19 asal Afrika Selatan yang ditemukan di negara tetangga Indonesia.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 02 Mar 2021, 13:10 WIB
Diterbitkan 02 Mar 2021, 13:02 WIB
FOTO: Infeksi COVID-19 di Filipina Melonjak Melewati 500 Ribu Kasus
Penumpang asing yang mengenakan pakaian pelindung berbaris untuk penerbangan mereka ke China di Bandara Internasional Manila, Filipina, Senin (18/1/2021). Infeksi virus corona COVID-19 di Filipina telah melonjak melewati 500 ribu kasus. (AP Photo/Aaron Favila)

Liputan6.com, Manila - Kementerian Kesehatan Filipina mengonfirmasi kasus mutasi COVID-19 yang berasal dari Afrika Selatan.

Dikutip dari laman Nikkei Asia, Selasa (2/3/2021), otoritas setempat juga mengkhawatirkan soal keampuhan vaksin yang saat ini tengah dilakukan di negara yang berbatasan dengan Indonesia tersebut.

Dari enam kasus mutasi COVID-19 Afrika Selatan, tiga adalah transmisi lokal dan sisanya di antara orang Filipina yang kembali dari luar negeri.

Sejak 1 Maret, Filipina telah melakukan vaksinasi pada warga negaranya.

Presiden Filipina Rodrigo Duterte serta Menteri Kesehatan Francisco Duque III tidak akan memakai vaksin COVID-19 merek Sinovac. Alasannya, Filipina melarang warga usia 60 tahun ke atas untuk memakai Sinovac.

Filipina baru mendapat donasi Sinovac dari China pada Minggu, 28 Februari.

"FTD (Fransisco T. Duque) tidak akan divaksinasi dengan Sinovac sebagaimana ketentuan EUA (emergency use authorization) tidak menyertakan usia 60 tahun ke atas," ujar pihak Kemenkes Filipina , seperti dikutip Inquirer.

Sementara itu, usia Presiden Duterte juga sudah 75 tahun, sehingga dia juga tidak akan memakai Sinovac.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Berikut Ini:

Utamakan Petugas Kesehatan

Presiden Filipina Rodrigo Duterte memegang vaksin COVID-19 Sinovac gelombang pertama yang tiba di negaranya, 28 Februari 2021 (AP Photo)
Presiden Filipina Rodrigo Duterte memegang vaksin COVID-19 Sinovac gelombang pertama yang tiba di negaranya, 28 Februari 2021 (AP Photo)

Kemenkes Filipina berkata akan memprioritaskan petugas kesehatan garis depan pada vaksinasi tahap pertama ini.

Presiden Duterte menyambut baik kedatangan vaksin Sinovac dari China dan menyampaikan apresiasi. Meski demikian, pemerintahan Filipina juga ingin mendatangkan vaksin COVID-19 dari Eropa.

Berdasarkan data Johns Hopkins University, total kasus COVID-19 di Filipina mencapai 576 ribu. Filipina adalah negara kedua di Asia Tenggara dengan kasus tertinggi setelah Indonesia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya