Tak Melulu Buruk, Ternyata Ini 4 Sisi Baik dari Mengumpat

Seseorang terkadang mengumpat saat mengalami sesuatu dan sering diartikan sebagai perilaku tidak baik, namun ternyata penelitian mengungkap sisi baik dari mengumpat.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Mar 2021, 19:40 WIB
Diterbitkan 02 Mar 2021, 19:40 WIB
Ilustrasi Janji, Komitmen
Ilustrasi Janji, Komitmen (Photo by Ryan Franco on Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Sebagian besar, kita menggunakan kata umpatan sebagai alat sederhana untuk mengungkapkan perasaan ketika mengalami hal positif atau negatif.

Namun, manfaat mengumpat tidak berhenti di situ, karena ternyata telah terbukti secara ilmiah bermanfaat bagi kita.

Mengutip dari Bright Side untuk berita terkini, Selasa (2/3/2021), menurut ilmiah manfaat dari mengumpat harus benar-benar dimanfaatkan sepenuhnya.

1. Pertanda kecerdasan

Ilustrasi guru, murid, belajar. (Photo by Tra Nguyen on Unsplash)

Menurut penelitian, mengumpat mungkin menggambarkan seseorang yang cerdas.

Dalam penelitian, responden diberi tugas untuk membuat daftar semua kata yang dimulai dengan F, A, atau S yang dapat mereka pikirkan dalam satu menit.

Setelah itu, mereka diberi waktu tambahan untuk memikirkan kata-kata makian yang dimulai dengan tiga huruf yang sama.

Hasil dari penelitian ini adalah bahwa orang yang bisa memikirkan kata-kata yang dimulai dengan F, A, dan S juga paling banyak menghasilkan kata-kata makian.

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

2. Bisa menjadi pertanda kejujuran

Ilustrasi ngobrol
Ilustrasi ngobrol. (Photo by Sam Farallon on Unsplash)

Dalam tiga seri penelitian yang dilakukan pada tahun 2017, ditemukan hubungan positif antara kata-kata kotor dan kejujuran.

Mereka juga mengungkapkan bahwa orang yang suka mengutuk lebih sedikit berbohong pada tingkat interpersonal, dan memiliki tingkat integritas yang lebih tinggi secara keseluruhan.

3. Dapat sedikit meredakan nyeri

ilustrasi sakit perut/pexels

Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa mengumpat dapat membuat kita sedikit bertoleransi pada rasa nyeri dan memberi sedikit rasa reda untuk rasa sakit yang dirasakan.

Studi ini menunjukkan bahwa orang yang memasukkan tangan mereka ke dalam air dingin dan menggunakan kata-kata mengumpat dapat merasakan lebih sedikit rasa sakit dan menahan tangan mereka di dalam air lebih lama daripada orang yang tidak menggunakan kata-kata kotor.

Studi ini juga menunjukkan bahwa orang yang bersepeda yang harus mengayuh pedal melawan hambatan memiliki lebih banyak tenaga dan kekuatan saat mereka mengumpat daripada orang yang hanya menggunakan kata-kata netral.

4. Membantu untuk lebih dekat dengan rekan kerja

Ilustrasi Kerja Sama, Berkumpul
Ilustrasi kerja sama, berkumpul (Photo by Ali Yahya on Unsplash)

Menurut penelitian ini, umpatan dalam bentuk tawa canda di tempat kerja berdampak positif terhadap suasana.

Diketahui bahwa bentuk kata-kata tidak senonoh digunakan untuk mengungkapkan keramahan dan solidaritas, tetapi juga sebagai sarana untuk memperbaiki atau meredakan komplikasi yang melibatkan keluhan atau penolakan permintaan.

 

Reporter: Veronica Gita

Infografis Syarat Lansia, Komorbid hingga Ibu Menyusui Disuntik Vaksin Covid-19

Infografis Syarat Lansia, Komorbid hingga Ibu Menyusui Disuntik Vaksin Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Syarat Lansia, Komorbid hingga Ibu Menyusui Disuntik Vaksin Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya