Liputan6.com, Kuwait City - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) kembali mencatat tambahan kasus COVID-19 dari Kuwait. Saat ini, totalnya ada 191 kasus WNI di negara jazirah tersebut.
Posisi Kuwait kini berada di nomor tiga kasus terbanyak di Timur Tengah, setelah Arab Saudi (270) dan Qatar (221). Tetapi, jumlah pasien meninggal di Kuwait lebih tinggi dari Qatar, yakni enam orang.
Advertisement
Baca Juga
Berdasarkan data Kemlu, Jumat (5/3/2021), Kuwait mencatat dua kasus baru, namun satu di antaranya sudah sembuh.
Sementara, negara-negara Asia Timur juga mencatat kasus yang cukup banyak, di antaranya Hong Kong (270) dan Korea Selatan (195). Tak ada pasien WNI yang meninggal di Hong Kong dan Korsel.
Kasus tertinggi kini berada di Singapura dengan total 581 kasus WNI. Sebanyak 558 orang sudah sembuh, 21 stabil, dan dua meninggal dunia.
"Total WNI terkonfirmasi di luar negeri adalah 3.705: 2.826 sembuh, 172 meninggal, dan 707 dalam perawatan," tulis akun @Kemlu_RI.
Berikut peta penyebaran COVID-19 bagi WNI di luar negeri:
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Â
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Peta Penyebaran:
Kasus penyebaran COVID-19 bagi WNI di luar negeri berdasarkan data Kemlu:Â
Â
Berikut Perkembangan #COVID19 di Dunia & Pelindungan WNI per 04/03 pkl 08.00 WIB. Tambahan WNI terkonfirmasi & sembuh dari COVID19 di 🇰🇼. Total WNI terkonfirmasi di luar negeri adalah 3705: 2826 sembuh, 172 meninggal & 707 dalam perawatan.#NegaraMelindungi#IniDiplomasi pic.twitter.com/HJDJXvQLDg
— MoFA Indonesia (@Kemlu_RI) March 5, 2021
Advertisement
Jokowi: 2 Orang yang Terpapar Varian Baru Corona B117 Kini Sudah Negatif
Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta agar masyakarta tidak perlu khawatir dengan munculnya varian baru Covid-19 B117 asal Inggris. Mutasi dari virus SARS-CoV-2. Sebab kata dia hingga saat ini belum ada penelitian yang menunjukan varian tersebut lebih mematikan.
"Saya mengimbau untuk tidak perlu khawatir karena ditemukan dua kasus positif mutasi virus corona dari inggris atau B117 dua orang saat ini sudah negatif dan belum ada penelitian yang menunjukan bahwa varian baru ini lebih mematikan," kata Jokowi dalam akun youtube Sekretariat Presiden, Kamis (4/3/2021).Â
Walaupun begitu Jokowi meminta agar masyarakat tetap waspada. Seiring dengan pelaksanaan vaksinasi yang semakin cepat.
"Pencegahan agar tidak tertular virus varian baru ini mari kita tetap berdisiplin dengan ketat seiring dengan pelaksanaan vaksinasi yang semakin cepat," ungkapnya.
Sebelumnya Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito mengakui pemerintah tidak bisa menutup seluruh akses perjalanan internasional sehingga varian baru Covid-19 B117 bisa masuk Indonesia.
"Dunia ini saling berkaitan dan kita tidak bisa selamanya melumpuhkan mobilisasi yang juga mengancam sektor sosial ekonomi lainnya dan secara diplomasi Indonesia memiliki perjanjian perjalanan dengan beberapa negara," katanya dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube BNPB Indonesia, Kamis (3/2).
Infografis COVID-19:
Advertisement