Liputan6.com, Beijing - China mendukung ASEAN yang tidak ikut campur kondisi di Myanmar. Posisi ASEAN berdasarkan pada prinsip non-interference di Piagam ASEAN.
Pandangan China itu merupakan satu dari tiga poin yang disampaikan Menteri Luar Negeri China Wang Yi terkait isu Myanmar.
Advertisement
Baca Juga
"Myanmar adalah anggota dari keluarga ASEAN. China mendukung ASEAN dalam menegakan prinsip-prinsip non-campur tangan dalam masalah internal dan pembangunan konsesus, dan mediasi dengan ASEAN Way untuk mencari pijakan bersama," ujar Menlu Wang Yi dalam konferensi pers Minggu 7 Maret 2021.
Sebelumnya, Menlu Indonesia Retno Marsudi juga berkata bahwa ASEAN tidak akan campur tangan kepada isu Myanmar. Hal itu ia sampaikan ujar rapat non-formal bersama menlu-menlu ASEAN.
Menlu Wang Yi turut meminta agar perdamaian dan stabilitas dijaga karena merupakan syarat dari pertumbuhan suatu negara. Ia mengimbau agar semua pihak terkait di Myanmar bisa menahan diri dan bertindakan atas kepentingan rakyat.
"Prioritas yang segera adalah mencegah pertumpahan darah dan konflik, dan menenangkan dan mendingingkan situasi sesegera mungkin," ujar Wang Yi.
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Anggap Myanmar Saudara
Menlu Wang Yi berkata bahwa China siap membantu mediasi di Myanmar. Poin terakhir yang Wang Yi sampaikan adalah Myanmar dan China merupakan saudara.
China dan Myanmar adalah saudara 'pauk-phaw' yang terkoneksi dengan gunung dan sungai yang sama," ujar Wang Yi.
Meski demikian, Wang Yi berkata China akan selalu berteman dengan Myanmar tanpa memusingkan bagaimana situasi terjadi berkembang.
"Tak peduli bagaimana situasi berkembang, China tidak akan goyah dari komitmennya dalam memajukan relasi China-Myanmar, dan tidak akan mengubah jalur dalam memprosikan persahabatan dan kooperasi," ujarnya.
Advertisement
Indonesia dan ASEAN Tak Campur Tangan
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menyatakan bahwa Indonesia menghormati Piagam ASEAN terkait kudeta di Myanmar. Salah satunya yaitu menghormati dasar prinsip non-campur tangan (non-interference) di Piagam ASEAN.
"Tugas negara anggota ASEAN adalah menjalankan prinsip dan nilai-nilai yang tertera di dalam piagam ASEAN," ujar Menlu Retno Marsudi usai pertemuan dengan para menlu ASEAN, Selasa 2 Maret 2021.
"Menghormati prinsip non-interference adalah wajib. Saya yakin tidak ada satu pun anggota ASEAN yang memiliki intensi untuk melanggar prinsip non-interference," lanjutnya.
Meski demikian, Menlu Retno memberikan imbauan bahwa Piagam ASEAN juga punya prinsip menghormati demokrasi, HAM, serta good governance, dan semua anggota harus mengikuti prinsip-prinsip tersebut.
Menlu Retno berkata jika anggota ASEAN gagal mengikuti prinsip-prinsip tersebut, maka cita-cita ASEAN terdampak.
"Jika ASEAN gagal, Indonesia khawatir ASEAN tidak akan mampu memberikan pelayanan maksimum pada rakyatnya. Yang berarti cita-cita membangun komunitas ASEAN juga akan terganggu," ucap Menlu Retno.
Infografis Vaksin COVID-19:
Advertisement