Liputan6.com, Seoul - Badai debu kuning yang melanda China kini tiba di Korea Selatan. Kota-kota seperti Seoul hingga Busan turut terdampak sehingga kualitas udara memburuk.
Yonhap melaporkan, Senin (29/3/2021), pemerintah Korea Selatan meminta warga dengan masalah pernapasan agar tidak keluar rumah. Konsentrat PM 10 di negara itu sudah masuk taraf sangat buruk.
Advertisement
Baca Juga
Pusat Prakiraan Kualitas Udara di Institut Nasional Penelitian Lingkungan melaporkan rata-rata konsentrat di kota Daegu mencapai 1.115 mikrogram per kubik, di Gwangju mencapai 842, dan 508 di Seoul. PM 10 pada beberapa wilayah Daegu bahkan mencapai 1.348 mikrogram per kubik.
Pada wilayah selatan seperti Busan dan Jeju masing-masing mencapai 235 dan 267 mikrogram.
Otoritas cuaca di Korsel menyebut PM 10 yang normal adalah di kisaran 31 dan 80. Bila melebihi angka 151 maka sudah "sangat buruk."
Badai debu itu berasal dari wilayah utara China dan Gurun Gobi di Mongolia yang terbawa angin pada pekan lalu. Ibu kota Beijing di China juga masih menghadapi masalah serupa.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Anak-Anak Jangan Keluar Rumah
Administrasi Meteorologi Korea telah mengumumkan peringatan debu kuning di Seoul pada 7.10 pagi waktu setempat. Anak-anak, warga yang rentan, serta pengidap masalah pernapasan dan kardiovaskular diminta tidak keluar rumah.
Peringatan terhadap debu kuning itu sudah disiarkan di hampir seluruh willayah Korea Selatan, keculi Pulau Jeju.
Peringatan itu dikeluarkan apabila angka PM10 tetap berada di atas 800 mikrogram selama lebih dari dua jam.
Sementara, level partikel 2.5 di seluruh wilayah Korea Selatan juga mencapai level yang buruk, termasuk di wiayah Greater Seoul.
Per 10 pagi waktu setempat, konsentrat PM 2.5 per jam mencapai 169 mikrogram di Daegu, 135 mikrogram di Provinsi Gyeongsang Utara, 130 mikrogram di Gwangju, 126 mikrogram di Provinsi Gyeongsang Selatan, dan 124 mikrogram di Provinsi Jeolla Utara.
Berdasarkan klasifikasi Korsel, PM 2.5 yang berada di atas 75 mikrogram masuk kategori "sangat buruk."
WHO merekomendasikan agar P 2.5 tetap berada di bawah 25 mikrogram.
Advertisement