9 April 2021: 133,7 Juta Kasus COVID-19 di Dunia, Prancis Tembus 5 Juta

Data terbaru kasus COVID-19 di dunia pada 9 April 2021.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 09 Apr 2021, 09:35 WIB
Diterbitkan 09 Apr 2021, 09:35 WIB
FOTO: Prancis Bersiap Lockdown Menyusul Lonjakan Kasus COVID-19
Seorang jemaah berdoa saat stiker jaga jarak sosial terpasang di kursi setelah kebaktian Kamis Putih di Gereja Saint Pierre de Montrouge, Paris, Prancis, Kamis (1/4/2021). Prancis bersiap melakukan lockdown setelah pemerintah menemukan adanya lonjakan kasus COVID-19. (AP Photo/Francois Mori)

Liputan6.com, Paris - Kasus COVID-19 di seluruh dunia mencapai 133,7 juta kasus pada Jumat (9/4/2021). Kasus di Prancis sudah genap 5 juta.

Berdasarkan Johns Hopkins University, berikut lima negara dengan kasus COVID-19 tertinggi:

1. Amerika Serikat: 30,9 juta kasus

2. Brasil: 13,2 juta

3. India: 12,9 juta

4. Prancis: 5 juta

5. Rusia: 4,5 juta

Kasus di Prancis tampak mengalami lonjakan pada tujuh hari terakhir. Yang tertinggi pada 4 April kemarin.

India turut mengalami lonjakan yang sangat tinggi. Akibatnya, Selandia Baru melarang kedatangan warga dari India. Pengiriman vaksin dari India pun mengalami hambatan, sebab negara itu adalah tempat produksi vaksin AstraZeneca.

Kasus COVID-19 di China masih berada di angka 101 ribu. Pada Kamis kemarin (8/4), seorang pejabat Partai Komunis China dipecat karena dianggap tidak kapabel mencegah penyebaran di kota perbatasan Myanmar.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan Berikut:

Pejabat Partai Komunis China Dicopot

Dalam lawatannya ke Indonesia pada 2-3 Oktober 2013, Presiden Xi Jinping mengusulkan konsep Jalur Sutra Maritim Abad ke-21 atau 21st Century Maritime Silk Road
Dalam lawatannya ke Indonesia pada 2-3 Oktober 2013, Presiden Xi Jinping mengusulkan konsep Jalur Sutra Maritim Abad ke-21 atau 21st Century Maritime Silk Road

Pemimpin Partai Komunis China (PKC) di provinsi Yunnan, China, dicopot dari jabatannya karena dianggap gagap melawan penyebaran COVID-19. Ia adalah Gong Yunzun yang memimpin PKC di kota Ruili.

Tercatat ada tiga penyebaran COVID-19 dalam setengah tahun terakhir di kota Ruili yang berbatasan dengan Myanmar. Penyebaran yang paling baru terjadi pada pekan lalu dengan adanya 24 kasus baru. 

Dilaporkan The Straits Times, Kamis (8/4), kegagalan Gong Yunzun dinilai berdampak buruk pada usaha China mencegah pandemi, serta menganggu pertumbuhan ekonomi dan sosial di Yunnan.

Pencopotan Gong Yunzun diharapkan menjadi pengingat.

Ruili telah menerapkan karantina rumah dan meluncurkan tes massal, serta vaksinasi untuk menyetop penyebarannya meluas.

Infografis COVID-19:

Infografis 9 Tips Lansia Tetap Sehat Bebas Covid-19
Infografis 9 Tips Lansia Tetap Sehat Bebas Covid-19 (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya