10 April 1942: Bataan Death March, Perjalanan Maut di Masa Perang Dunia II

Pada masa Perang Dunia II terjadi sebuah perjalanan maut yang dikenal dengan sebutan Bataan Death March.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Apr 2021, 06:00 WIB
Diterbitkan 10 Apr 2021, 06:00 WIB
Bataan Death March, sebuah perjalanan maut tentara Sekutu dan Flipina yang dipaksa oleh militer Jepang pada Perang Dunia II (Wikipedia)
Bataan Death March, sebuah perjalanan maut tentara Sekutu dan Flipina yang dipaksa oleh militer Jepang pada Perang Dunia II (Wikipedia)

Liputan6.com, Luzon - Sehari setelah penyerahan pulau utama Filipina di Luzon kepada Jepang, 75.000 tentara Filipina dan Amerika Serikat yang ditangkap di Semenanjung Bataan, kemudian mememulai pawai paksa ke camp penjara dekat Cabanatuan.

Selama perjalanan terkenal ini, dikenal sebagai "Bataan Death March", para tahanan dipaksa untuk berbaris 85 mil dalam enam hari, dengan hanya satu kali makan nasi selama seluruh perjalanan.

Mengutip dari History, Jumat (9/4/2021), pada akhir pawai, yang diselingi dengan kekejaman yang dilakukan oleh penjaga Jepang, ratusan orang Amerika dan lebih banyak lagi orang Filipina, tewas.

Sehari setelah Jepang membom pangkalan angkatan laut AS di Pearl Harbor, invasi Jepang ke Filipina dimulai.

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Berikut Ini:

Banyak pasukan yang gugur

Ilustrasi bendera Filipina (AFP/Noel Cells)
Ilustrasi bendera Filipina (AFP/Noel Cells)

Dalam sebulan Jepang telah merebut Manila, ibu kota Filipina, dan pembela AS dan Filipina di Luzon terpaksa mundur ke Semenanjung Bataan.

Selama tiga bulan berikutnya, pasukan gabungan AS-Filipina, di bawah komando Jenderal AS Jonathan Wainwright, bertahan dengan mengesankan meskipun kurangnya dukungan angkatan laut dan udara.

Akhirnya, pada tanggal 7 April, dengan pasukannya yang lumpuh karena kelaparan dan penyakit, Wainwright mulai menarik pasukan sebanyak mungkin ke benteng pulau Corregidor di Teluk Manila.

Namun dua hari kemudian, 75.000 tentara Sekutu dijebak oleh Jepang dan dipaksa menyerah.

Keesokan harinya, Bataan Death March dimulai.

Dari mereka yang selamat untuk mencapai camp penjara Jepang dekat Cabanatuan, hanya sedikit yang hidup untuk merayakan pembebasan Luzon Jenderal Douglas MacArthur AS pada tahun 1945.

Di Filipina, penghormatan diberikan kepada para korban Bataan Death March setiap bulan April pada Hari Bataan.

Hari Bataan merupakan hari libur nasional yang melihat sekelompok besar orang Filipina dengan khidmat berjalan kembali di bagian-bagian rute kematian.

 

Reporter: Veronica Gita

Infografis Kunci Hadapi Covid-19 dengan Iman, Aman dan Imun

Infografis Kunci Hadapi Covid-19 dengan Iman, Aman dan Imun. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Kunci Hadapi Covid-19 dengan Iman, Aman dan Imun. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya